187 juta sidik jari terdata di Dukcapil

Sabtu, 2 Februari 2019 7:16 WIB

Bantul (Antaranews Jambi) - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan, sebanyak 187 juta sidik jari dari penduduk di Indonesia telah terdata di kementeriannya.

"Data di Dukcapil (Kependudukan dan Pencatatan Sipil) Kemendagri sudah ada sebanyak 187 juta sidik jari, itu semua sidik jari orang baik," kata Zudan usai peresmian gedung baru perusahaan tanda tangan digital di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat petang.

Menurut dia, seratusan juta sidik jari penduduk di Tanah Air itu merupakan data yang bisa menjadi acuan informasi atau identifikasi identitas siapa pemilik sidik jari tersebut oleh lembaga pemerintah maupun institusi keamanan untuk kepentingan tertentu.

Data sidik jari tersebut, kata dia, sudah terkoneksi dengan lembaga negara lainnya yang sudah bekerja sama dengan Kemendagri seperti Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Badan Intelijen Nasional (BIN) dan lembaga lain di bidang penegakan hukum.

"Sehingga jika terjafi pembunuhan maupun perampokan, sidik jari pelaku akan teridentifikasi, dan pindahlah sidik jari itu ke Polri, yang kemudian terindetifikasi sebagai pelaku kejahatan," katanya.

Zudan mengatakan, termasuk dalam mengenal korban bencana alam dan kecelakaan itu saat ini dalam melakukan identifikasi menggunakan sidik jari. Dan sidik jari ini digunakan untuk tugas-tugas penegakan hukum, pencegahan kriminal dan tugas kemanusiaan.

"Jadi menanggulangi terorisme, kejahatan tindak pidana umum, pencurian perampokan maupun identifikasi korban korban, bisa diketahui (dengan sidik jari), misalnya bapak, anak siapa, menantu bisa diketahui," katanya.

Selain sidik jari, kata dia, Kemendagri juga mengantongi data wajah, sehingga ketika salah satu wajah tertangkap kamera pengawas ruangan saat melakukan kejahatan, maka bisa langsung diidentifikasi identitas orang itu melalui teknologi face recognition.

"Bila ada pencuri tertangkap wajahnya di CCTV itu nanti, CCTV itu dikirim ke Dukcapil atau Bareskrim nanti bisa diidentifikasi siapa dia dengan teknologi face recognition, jadi kita yang berkumpul di sini semua wajahnya bisa diketahui identitas dengan cara face recognition," katanya.*


Baca juga: Dirjen Dukcapil minta jemput bola perekaman KTP-E tak "pandang bulu"

Baca juga: Mendikbud tegaskan tidak ada lagi Nomor Induk Siswa Nasional

Pewarta: Hery Sidik

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019

Terkait

Mesin sidik jari KTP elektronik "error"

Minggu, 9 Oktober 2011 16:06

Bupati Batanghari lantik Kadis Dukcapil

Rabu, 13 Desember 2023 20:11
Terpopuler