Palembang, (Antara) - Seorang mahasiswa pencinta alam Brigade Mahasiswa Pencinta Alam Semesta (Brimpals) Universitas Muhammadyah Palembang (UMP) meninggal dunia, Selasa, saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) di Gunung Dempo, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
Firdaus (19), mahasiswa Fakultas Hukum Semester I UMP ini meninggal dunia diduga karena mengalami penurunan suhu tubuh (hiportermia).
Kepala Pos Pantau Gunung Dempo Megian membenarkan kejadian tersebut, namun hingga kini ia tidak mengetahui secara pasti penyebab mahasiswa tersebut meninggal dunia.
"Penyebab pasti saya kurang tahu. Tapi dugaan awal hipotermia karena biasanya seperti itu," kata dia.
Sebelum meninggal dunia, Firdaus mengikuti serangkaian agenda pada Senin (4/2) malam.
Megian menyebutkan korban telah dievakuasi dari puncak Gunung Dempo di Pagar Alam oleh tim gabungan. Lantaran kejadian ini, aktivitas Diksar langsung dihentikan.
Sementara itu, salah seorang anggota Brimpals, Firly, mengatakan, Firdaus merupakan warga Desa Sukadana, Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
"Saat ini saya dan sebagian anggota langsung ke rumah duka, dan sebagian lagi kembali ke Palembang," kata Firly yang dihubungi dari Palembang.
Sebanyak 11 orang calon anggota Brimpals mengikuti pendidikan dasar untuk menjadi anggota muda yang kegiatannya dimulai pada 24 Januari 2019.
Pada hari terakhir kegiatan, kondisi Firdaus justru drop sekitar pukul 13:00 WIB di puncak Gunung Dempo. Kemudian, dua orang panitia pelaksana langsung turun menuruni perbukitan untuk meminta bantuan.
Sementara tim yang berada di puncak gunung tetap berupaya menjaga kondisi Firdaus tetap stabil.
Kemudian pada pukul 16.00 WIB, tim evakuasi dan sejumlah warga tiba di lokasi dan korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.
"Evakuasi terkendala cuaca, dan kami sangat berduka karena setelah tiba di rumah sakit, nyawa Firdaus tidak terselamatkan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
Firdaus (19), mahasiswa Fakultas Hukum Semester I UMP ini meninggal dunia diduga karena mengalami penurunan suhu tubuh (hiportermia).
Kepala Pos Pantau Gunung Dempo Megian membenarkan kejadian tersebut, namun hingga kini ia tidak mengetahui secara pasti penyebab mahasiswa tersebut meninggal dunia.
"Penyebab pasti saya kurang tahu. Tapi dugaan awal hipotermia karena biasanya seperti itu," kata dia.
Sebelum meninggal dunia, Firdaus mengikuti serangkaian agenda pada Senin (4/2) malam.
Megian menyebutkan korban telah dievakuasi dari puncak Gunung Dempo di Pagar Alam oleh tim gabungan. Lantaran kejadian ini, aktivitas Diksar langsung dihentikan.
Sementara itu, salah seorang anggota Brimpals, Firly, mengatakan, Firdaus merupakan warga Desa Sukadana, Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
"Saat ini saya dan sebagian anggota langsung ke rumah duka, dan sebagian lagi kembali ke Palembang," kata Firly yang dihubungi dari Palembang.
Sebanyak 11 orang calon anggota Brimpals mengikuti pendidikan dasar untuk menjadi anggota muda yang kegiatannya dimulai pada 24 Januari 2019.
Pada hari terakhir kegiatan, kondisi Firdaus justru drop sekitar pukul 13:00 WIB di puncak Gunung Dempo. Kemudian, dua orang panitia pelaksana langsung turun menuruni perbukitan untuk meminta bantuan.
Sementara tim yang berada di puncak gunung tetap berupaya menjaga kondisi Firdaus tetap stabil.
Kemudian pada pukul 16.00 WIB, tim evakuasi dan sejumlah warga tiba di lokasi dan korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.
"Evakuasi terkendala cuaca, dan kami sangat berduka karena setelah tiba di rumah sakit, nyawa Firdaus tidak terselamatkan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019