Jambi, Antaranews Jambi - Universitas Jambi (Unja) , Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidani lahirnnya Galeri Investasi Mobile (GIM) di perguruan tinggi itu.
Rektor Unja Prof H Johni Najwan SH MH Ph.D menyambut baik kehadiran GIM di Universitas Jambi yang bertujuan untuk menumbuhkan minat berinvestasi.
Lembaga keuangan yang ada di Jambi tersebut mendukung penuh. Kepala Kepala OJK Provinsi Jambi Endang Nurjadin, Kepala Divisi Pengembangan Investor Erna Dewayani, Kepala Kantor BEI Jambi Fasha Fauziah hadir langsung pada peluncuran GIM Unja dan menyampaikan komitmennya mendukung program tersebut di Kampus Unja.
"Saat ini Provinsi Jambi telah menjadi kawasan yang diperhitungkan untuk investasi, respon masyarakat juga terus meningkat," kata Rektor Unja Prof H Johni Najwan.
Selain itu, masyarakat juga memerlukan pengetahuan dan literasi tata cara berinvestasi di bursa secara aman dan benar.
"Dengan adanya kegiatan ini, akan muncul pencerahan kepada mahasiswa yang ikut kegiatan literasi ini," katanya.
Menurut dia hanya ada sekian persen yang mengerti tentang pasar modal dan yang paham tentang bursa efek.
Namun demikian, kata dia di kampus itu bursa efek telah menjadi salah satu yang diperkenalkan dalam perkuliahan.
Rektor mencontohkan mahasiswa Fakultas Hukum, para mahasiswanya paham tentang pasar modal dan bursa efek, karena pasar modal dan bursa efek merupakan mata kuliah wajib di Fakultas Hukum.
Intinya, pihak kampus sangat mendukung program tersebut.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
Rektor Unja Prof H Johni Najwan SH MH Ph.D menyambut baik kehadiran GIM di Universitas Jambi yang bertujuan untuk menumbuhkan minat berinvestasi.
Lembaga keuangan yang ada di Jambi tersebut mendukung penuh. Kepala Kepala OJK Provinsi Jambi Endang Nurjadin, Kepala Divisi Pengembangan Investor Erna Dewayani, Kepala Kantor BEI Jambi Fasha Fauziah hadir langsung pada peluncuran GIM Unja dan menyampaikan komitmennya mendukung program tersebut di Kampus Unja.
"Saat ini Provinsi Jambi telah menjadi kawasan yang diperhitungkan untuk investasi, respon masyarakat juga terus meningkat," kata Rektor Unja Prof H Johni Najwan.
Selain itu, masyarakat juga memerlukan pengetahuan dan literasi tata cara berinvestasi di bursa secara aman dan benar.
"Dengan adanya kegiatan ini, akan muncul pencerahan kepada mahasiswa yang ikut kegiatan literasi ini," katanya.
Menurut dia hanya ada sekian persen yang mengerti tentang pasar modal dan yang paham tentang bursa efek.
Namun demikian, kata dia di kampus itu bursa efek telah menjadi salah satu yang diperkenalkan dalam perkuliahan.
Rektor mencontohkan mahasiswa Fakultas Hukum, para mahasiswanya paham tentang pasar modal dan bursa efek, karena pasar modal dan bursa efek merupakan mata kuliah wajib di Fakultas Hukum.
Intinya, pihak kampus sangat mendukung program tersebut.***
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019