Jambi (ANTARA) - Jumlah investor pasar modal di Jambi tercatat mencapai 117.233 Single Investor Identification (SID) hingga 2023 atau mengalami peningkatan sebanyak 19,27 persen dari posisi Desember 2022 yang berjumlah 98.291 SID.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi Yudha Nugraha Kurata di Jambi, Senin, mengatakan dari total investor itu menghasilkan transaksi saham pada Desember 2023 sebesar Rp1,2 triliun meningkat sebesar 38,53 persen (yoy).
Selanjutnya, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan oleh agen penjual efek reksa dana di Provinsi Jambi pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp49,32 miliar atau menurun 35,84 persen (yoy).
Meskipun saat ini di Provinsi Jambi belum terdapat perusahaan yang tercatat sebagai emiten, namun OJK Jambi senantiasa berkolaborasi dengan perangkat kebijakan untuk memberikan edukasi untuk mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari Pasar Modal, baik mendaftar menjadi emiten di bursa maupun melalui Securities Crowd Funding (SCF).
Adapun upaya yang dilakukan kantor OJK Jambi adalah dengan melaksanakan program sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu (SEPMT) dengan harapan mendorong pelaku usaha menjadi emiten dan tata kelola perusahaan akan lebih transparan dan dapat meningkatkan permodalan perusahaan.
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jambi Rena Novita mengatakan selama 2023 terjadi penambahan jumlah investor di pasar modal sebanyak 18.942 orang.
Untuk 2024, BEI Jambi menargetkan penambahan jumlah investor sebanyak 30 hingga 50 ribu orang. Target penambahan ini juga diiringi dengan program edukasi langsung ke masyarakat.
Selain meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pasar modal, edukasi juga dilakukan untuk meningkatkan kearifan investor bertransaksi.
"Masih menjadi pekerjaan rumah untuk meningkatkan investor aktif, sehingga nilai transaksi nanti juga bisa meningkat," kata Rena.