Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti pada Kementeritan Riset Teknologi dan Penddikan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof Ali Ghufron Mukti mengatakan, hingga kini 95 persen bahan baku obat di Indonesia masih diimpor sehingga perlu kajian untuk mengurangi impor bahan baku tersebut.

"95 persen bahan baku obat di Indonesia ini masih impor, untuk itu kita bisa mengkaji bersama-sama bagaimana Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat," kata Prof Ali Ghufron saat memberikan sambutan pada kuliah umum daring melalui layar video siarang langsung yang disaksikan seratusan mahasiswa kimia Universitas Jambi, Kamis.

Pada era revoluasi industri sekarang ini menurutnya, harus diakui bahwa perkembangan industri farmasi di Indonesia masih ketinggalan, terutama dalam pengembangan bahan baku obat-obatan.

"Tentu obat-obat ini kaitannya dengan BPJS Kesehatan, sehingga obat yang kaitannya dengan kanker tidak dijamin karena sangat mahal," katanya menjelaskan.

Pihaknya melihat beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta telah menemukan riset dari bunga dan beberapa tumbuhan yang potensial untuk terapi pengobatan kanker. Sehingga hal tersebut dapat dilakukan pengembangan yang lebih detail untuk kemajuan farmasi di Indonesia.

"Ini bisa didiskusikan lagi dengan Ikatan Ilmuwan Indonesi Internasional (i-4) supaya bisa lebih baik dan lebih tajam untuk kemajuan farmasi di Indonesia ini," ujarnya.

I-4 berkerjasama dengan tiga universita dalam negeri, yaitu Universitas Jambi, Universitas Lampung dan Universitas Bengkulu itu mempersembahkan I-4 Lecture Daring perdana yang menghadirkan ilmuwan Diaspora Indonesia.

Kuliah umum yang digelar Daring melalui pemanfataan teknologi itu mengangkat topik "Pengembangan Studi dan Penelitian Kimia dan Farmasi di Institusi dalam Negeri" dengan pembicara kunci Prof Teruna Siahaan selaku Aya and Takeru Higuchi Distinguished Professor di Department of Pharmaceutical Chemistry, The University of Kansas (KU), Kansas, AS.

"Kuliah umum dengan tema kimia dan farmasi seperti ini dapat menjadi ajang transfer pengetahuan untuk kemajuan indsutri farmasi, dan kami berharap diaspora yang tergabung I-4 tersebut bisa memberikan kontribusi, seperti berbagi ilmu pengetahuan melalui kuliam umum secara online," kata Prof Ghufron Mukti menambahkan.

Rektor Universitas Jambi Prof Johni Najwan mengapresiasi kuliam umum yang digelar Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) yang diselenggatakan secara Daring atau "online" dengan bekerjasama dengan tiga universitas dalam negeri.

"Kami mengapresiasi kepada inisiator, karena kuliah umum seperti ini merupakan yang pertama kali di Unja secara global melalui pemanfaatan teknologi," kata Rektor Johni Najwan.

Pada kesempatan kuliah umum tersebut, juga mendapat apresiasi dari Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswan Kemenristekdikti Prof Ismunandar dan Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Prof Ali Ghufron Mukti yang juga tersambung dalam kuliah umum Daring itu.

 

Pewarta: Gresi Plasmanto

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019