Gubernur Jambi Fachrori Umar, Senin, memaparkan potensi yang ada di Provinsi Jambi dihadapan Konsul Jenderal (Konjen) Singapura untuk Indonesia (di Medan), Richard Grosse sebagai upaya menyakinkan Singapura untuk berinvestasi di Jambi.

Dalam pertemuan Gubernur Jambi dengan Konsul Jenderal Singapura untuk Indonesia (di Medan) di ruang kerja kantor Gubernur Jambi itu, Fachrori menegaskan Pemerintah Provinsi Jambi akan menerima dengan tangan terbuka setiap investor yang datang ke Provinsi Jambi.
 
Fachrori mengatakan Provinsi Jambi memiliki sumber daya alam dan pariwisata yang bisa ditawarkan kepada investor dan diharapkan dengan kedatangan Konsul Jenderal ini akan memperkuat kerjasama yang selama ini telah dilakukan.

"Secara geografis, Jambi tidaklah terlalu jauh dari Singapura. Dengan letak geografis yang sangat strategis ini dan melihat pertumbuhan ekonomi yang pesat dan kekayaan alam mulai sektor pertanian, pertambangan dan perdagangan serta sektor lain yang terus berkembang, maka kami yakinkan investasi yang dilakukan di Provinsi Jambi akan sangat menguntungkan," kata Fachrori.

Fachrori juga memaparkan sumber daya alam yang dihasilkan di Provinsi Jambi seperti minyak dan gas, batu bara, karet, kelapa sawit, pinang, kelapa dalam, kopi, kayu manis yang pada umumnya telah diekspor.

"Sudah banyak hasil SDA dari Provinsi Jambi yang diekspor ke Singapura, bahkan dari zaman saya kecil dulu mulai dari karet menjadi produk ekspor yang sangat penting, kopi, kelapa, pinang dan sekarang berkembang ke sawit. Kami berharap kedepannya akan ada lagi pengembangan kerja sama yang tentunya akan lebih baik lagi," ujarnya.

Konsul Jenderal Singapura untuk Indonesia di Medan, Richard Grosse mengatakan kehadirannya ke Provinsi Jambi selain bersilaturrahmi juga memberikan penegasan bahwa Pemerintah Singapura akan selalu membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan Indonesia terutama Provinsi Jambi.

"Kedatangan saya bersilahturrahmi karena saya Konjen yang baru, dan ini pertama kali saya datang ke Provinsi Jambi dan saya senang sekali memiliki kesempatan untuk mengeskplorasi apa saja bentuk kerjasama yang bisa dilakukan termasuk kekayaan sumber daya alam dan pariwisata yang ada di Jambi. Saat ini Singapura sedang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jambi di bidang IT dan Manajemen, dan kami akan sangat senang jika kami dapat bekerja sama dengan Gubernur Jambi," kata Richard.

Sementara itu, Kabid Promosi Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, Katamso mengatakan Singapura adalah negara terbesar ketiga yang melakukan investasi di Provinsi Jambi setelah Malaysia dan Tiongkok.

"Tadi disampaikan di hadapan gubernur dan juga Konsul Jenderal Singapura bahwa ada tujuh komoditi unggulan yang dimiliki oleh Provinsi Jambi mulai dari karet, sawit, kelapa dalam dan lainnya. Kita berharap investasi yang dilakukan bukan lagi di sektor hulu tetapi investasi di industri hilir, seperti di bidang perkebunan sawit banyak lagi yang dapat ditelurkan," kata Katamso.

Menurutnya Katamso, jika industri hilir berkembang, maka akan memberikan nilai tambah yang didapat oleh masyarakat Jambi, dan Konsul Jenderal katanya juga akan memfasilitasi pertemuan dengan dunia usaha di Singapura, yang diharapkan dari pertemuan ini akan menambah investasi di Provinsi Jambi.

Pertemuan Gubernur Jambi dengan Konsul Jenderal Singapura untuk Indonesia (di Medan) itu juga dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I), Apani Saharadin dan Asisten Administrasi Umum (Asisten III), Sudirman.***

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019