Wakil Presiden M Jusuf Kalla setibanya di Kota Doha, Qatar melakukan buka puasa bersama WNI menyampaikan keadaan pasca Pemilu di Indonesia.
"Semua anda juga pasti ikut serta menyelesaikan pemilu yang paling rumit di dunia, karena 5 kertas bersamaan harus dipilih seperti presiden, DPR dan DPD," kata Wapres dalam sambutannya saat acara buka puasa bersama di Wisma Duta Besar RI di Doha pada Jumat.
Menurut Wapres, Pemilu 2019 juga terbilang mengharukan karena sejumlah petugas KPPS gugur saat menjalankan tugasnya.
Penghitungan suara di ruang terbuka, serta beberapa petugas memiliki riwayat penyakit jantung maupun asma dan kelelahan dinilai JK menjadi penyebab tragedi itu.
"Pemilu yang paling tragis sepanjang sejarah Indonesia dalam hal penyelenggaraan," ujarnya.
Wapres berharap pada saat pengumuman hasil Pemilu resmi dari Komisi Pemilihan Umum pada 22 Mei 2019 tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Karena Pemilu ukuran stabilitas politik di suatu negara. Kalau pemilu berhasil, pemerintah stabil itu menstabilkan yang lain. Itu yang kita harapkan terjadi stabilitas yang baik," ujar JK.
Saat acara buka puasa bersama dengan WNI di Jenewa, Swiss pada Kamis malam, Wapres juga menyampaikan kondisi politik di Indonesia usai Pemilu yang berjalan lancar.
Wapres menjelaskan isu keributan antara dua kubu pendukung dijelaskan Wapres juga tidak terjadi di tataran masyarakat.
JK mengatakan keributan hanya terjadi di media sosial.
"Alhamdulillah tidak ada korban karena konflik pemilu, tidak ada," kata JK.
Wapres menjelaskan pemerintah memutuskan untuk mengkaji ulang Pemilu yang akan datang.
Wapres bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla mendarat di Bandara Hamad, Doha pada sekitar pukul 15:55 waktu setempat atau pukul 19:55 WIB setelah menempuh penerbangan selama hampir 6 jam dari Jenewa, Swiss.
Wapres disambut oleh Dubes LBBP RI untuk Qatar Muhammad Basri Sidehabi dan istri serta Atase Pertahanan RI Kolonel (Mar) Harwin Dicky Wijanarko bersama istri.
Acara buka puasa bersama itu dilakukan sembari menanti penerbangan lanjutan ke Jakarta pada pukul 02:20 waktu setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"Semua anda juga pasti ikut serta menyelesaikan pemilu yang paling rumit di dunia, karena 5 kertas bersamaan harus dipilih seperti presiden, DPR dan DPD," kata Wapres dalam sambutannya saat acara buka puasa bersama di Wisma Duta Besar RI di Doha pada Jumat.
Menurut Wapres, Pemilu 2019 juga terbilang mengharukan karena sejumlah petugas KPPS gugur saat menjalankan tugasnya.
Penghitungan suara di ruang terbuka, serta beberapa petugas memiliki riwayat penyakit jantung maupun asma dan kelelahan dinilai JK menjadi penyebab tragedi itu.
"Pemilu yang paling tragis sepanjang sejarah Indonesia dalam hal penyelenggaraan," ujarnya.
Wapres berharap pada saat pengumuman hasil Pemilu resmi dari Komisi Pemilihan Umum pada 22 Mei 2019 tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Karena Pemilu ukuran stabilitas politik di suatu negara. Kalau pemilu berhasil, pemerintah stabil itu menstabilkan yang lain. Itu yang kita harapkan terjadi stabilitas yang baik," ujar JK.
Saat acara buka puasa bersama dengan WNI di Jenewa, Swiss pada Kamis malam, Wapres juga menyampaikan kondisi politik di Indonesia usai Pemilu yang berjalan lancar.
Wapres menjelaskan isu keributan antara dua kubu pendukung dijelaskan Wapres juga tidak terjadi di tataran masyarakat.
JK mengatakan keributan hanya terjadi di media sosial.
"Alhamdulillah tidak ada korban karena konflik pemilu, tidak ada," kata JK.
Wapres menjelaskan pemerintah memutuskan untuk mengkaji ulang Pemilu yang akan datang.
Wapres bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla mendarat di Bandara Hamad, Doha pada sekitar pukul 15:55 waktu setempat atau pukul 19:55 WIB setelah menempuh penerbangan selama hampir 6 jam dari Jenewa, Swiss.
Wapres disambut oleh Dubes LBBP RI untuk Qatar Muhammad Basri Sidehabi dan istri serta Atase Pertahanan RI Kolonel (Mar) Harwin Dicky Wijanarko bersama istri.
Acara buka puasa bersama itu dilakukan sembari menanti penerbangan lanjutan ke Jakarta pada pukul 02:20 waktu setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019