Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akses jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang menghubungkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati selesai satu tahun lagi.
"Pak Menteri Pekerjaan Umum dan Perunahan Rakyat menjanjikan Tol Cisumdawu selesai setahun lagi," kata Menhub Budi Karya kepada pers saat meninjau BIJB di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Sabtu.
Hadir dalam kegiatan itu Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Dirjen Perhubungan Udara Polana Pramesti, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi dan Dirut PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin serta pejabat provinsi setempat.
Menurut dia, keberadaan jalan tol tersebut sangat penting untuk mempersingkat perjalanan menuju BIJB Kertajati yang saat ini dikeluhkan banyak masyarakat karena sulitnya infrastruktur.
Presiden Jokowi, kata Menhub, juga sudah memberikan perhatian mengenai sulitnya akses jalan menuju BIJB. "Kemarin dalam rapat di Manado soal infrastruktur di Kertajati menjadi perhatian Presiden. Dan saya diperintahkan untuk mengawal dan memastikan semua berjalan baik," kata Budi Karya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan pembangunan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61 kilometer di Jawa Barat, ditargetkan rampung seluruhnya pada akhir 2020.
"Jalan tol yang terdiri dari enam seksi tersebut akan menghubungkan Cileunyi hingga Kertajati, dan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sudah mulai beroperasi," kata Basuki Hadimuljono dalam siaran pers.
Berdasarkan kontrak, kata Basuki, Jalan Tol Cisumdawu ditargetkan selesai tahun 2021, tetapi dengan percepatan operasional BIJB Kertajati maka jalan tol ini sangat ditunggu kehadirannya, karena signifikan sekali manfaatnya untuk meningkatkan pergerakan lalu lintas menuju Bandara Kertajati.
Dari keenam seksi, Menteri Basuki menyatakan seksi 1-3 ruas Cileunyi-Cimalaka (33 kilometer) ditargetkan dapat rampung pada akhir 2019. Seksi 1 dan 2 sepanjang 27,62 kilometer mulai dari Cileunyi hingga Sumedang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.
Untuk progres pembebasan lahan, pada Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong (10,57 kilometer) sudah mencapai 68,53 persen dan progres konstruksi 32,1 persen. Seksi 2 (17,05 kilometer) Fase I dari Rancakalong-Ciherang sudah selesai tahun 2017 dan Fase II Ciherang-Sumedang pembebasan lahannya mencapai 92,2 persen dan untuk konstruksi sudah 69,14 persen.
Sementara Seksi 3 hingga Seksi 6 yang menghubungkan Sumedang-Cimalaka-Legok-Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 32,65 kilometer dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan nilai investasi Rp8,41 triliun.
"Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka 4,05 kilometer yang dikerjakan BUJT pembebasan lahannya sudah lebih dari 99 persen dan progres fisiknya sudah sekitar 74 persen, sehingga kami optimistis di akhir 2019 akan selesai. Selanjutnya tinggal pembangunan seksi 4-6," ujar Basuki Hadimuljono.
Menteri PUPR itu juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk percepatan pengadaan lahan pada Seksi 6 ruas Ujungjaya - Dawuan (6,07 kilometer) di mana sebagian besar lahannya merupakan milik Perum Perhutani.
Dengan beroperasinya seluruh ruas Jalan Tol Cisumdawu ditambah jalan provinsi sebagai penghubung (74 kilometer) dapat memangkas jarak Bandung- BIJB Kertajati dibandingkan jalur jalan nasional Bandung-Jatibarang (202 kilometer), ditambah jalan provinsi Jatibarang-Kertajati (29 kilometer) atau via Jalan Tol Cipularang-Cipali-Jalan Provinsi (135 kilometer).
Selain itu beroperasinya Jalan Tol Cisumdawu juga sangat diharapkan akan memperlancar konektivitas antara Jawa Barat bagian Selatan menuju Utara karena menghubungkan dua tol yang telah beroperasi yakni Tol Purbaleunyi dengan jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"Pak Menteri Pekerjaan Umum dan Perunahan Rakyat menjanjikan Tol Cisumdawu selesai setahun lagi," kata Menhub Budi Karya kepada pers saat meninjau BIJB di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Sabtu.
Hadir dalam kegiatan itu Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Dirjen Perhubungan Udara Polana Pramesti, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi dan Dirut PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin serta pejabat provinsi setempat.
Menurut dia, keberadaan jalan tol tersebut sangat penting untuk mempersingkat perjalanan menuju BIJB Kertajati yang saat ini dikeluhkan banyak masyarakat karena sulitnya infrastruktur.
Presiden Jokowi, kata Menhub, juga sudah memberikan perhatian mengenai sulitnya akses jalan menuju BIJB. "Kemarin dalam rapat di Manado soal infrastruktur di Kertajati menjadi perhatian Presiden. Dan saya diperintahkan untuk mengawal dan memastikan semua berjalan baik," kata Budi Karya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan pembangunan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61 kilometer di Jawa Barat, ditargetkan rampung seluruhnya pada akhir 2020.
"Jalan tol yang terdiri dari enam seksi tersebut akan menghubungkan Cileunyi hingga Kertajati, dan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sudah mulai beroperasi," kata Basuki Hadimuljono dalam siaran pers.
Berdasarkan kontrak, kata Basuki, Jalan Tol Cisumdawu ditargetkan selesai tahun 2021, tetapi dengan percepatan operasional BIJB Kertajati maka jalan tol ini sangat ditunggu kehadirannya, karena signifikan sekali manfaatnya untuk meningkatkan pergerakan lalu lintas menuju Bandara Kertajati.
Dari keenam seksi, Menteri Basuki menyatakan seksi 1-3 ruas Cileunyi-Cimalaka (33 kilometer) ditargetkan dapat rampung pada akhir 2019. Seksi 1 dan 2 sepanjang 27,62 kilometer mulai dari Cileunyi hingga Sumedang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.
Untuk progres pembebasan lahan, pada Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong (10,57 kilometer) sudah mencapai 68,53 persen dan progres konstruksi 32,1 persen. Seksi 2 (17,05 kilometer) Fase I dari Rancakalong-Ciherang sudah selesai tahun 2017 dan Fase II Ciherang-Sumedang pembebasan lahannya mencapai 92,2 persen dan untuk konstruksi sudah 69,14 persen.
Sementara Seksi 3 hingga Seksi 6 yang menghubungkan Sumedang-Cimalaka-Legok-Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 32,65 kilometer dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan nilai investasi Rp8,41 triliun.
"Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka 4,05 kilometer yang dikerjakan BUJT pembebasan lahannya sudah lebih dari 99 persen dan progres fisiknya sudah sekitar 74 persen, sehingga kami optimistis di akhir 2019 akan selesai. Selanjutnya tinggal pembangunan seksi 4-6," ujar Basuki Hadimuljono.
Menteri PUPR itu juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk percepatan pengadaan lahan pada Seksi 6 ruas Ujungjaya - Dawuan (6,07 kilometer) di mana sebagian besar lahannya merupakan milik Perum Perhutani.
Dengan beroperasinya seluruh ruas Jalan Tol Cisumdawu ditambah jalan provinsi sebagai penghubung (74 kilometer) dapat memangkas jarak Bandung- BIJB Kertajati dibandingkan jalur jalan nasional Bandung-Jatibarang (202 kilometer), ditambah jalan provinsi Jatibarang-Kertajati (29 kilometer) atau via Jalan Tol Cipularang-Cipali-Jalan Provinsi (135 kilometer).
Selain itu beroperasinya Jalan Tol Cisumdawu juga sangat diharapkan akan memperlancar konektivitas antara Jawa Barat bagian Selatan menuju Utara karena menghubungkan dua tol yang telah beroperasi yakni Tol Purbaleunyi dengan jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019