Dalam Amanat Presiden RI Prabowo Subianto yang dibacakan oleh Inspektur Upacara mengatakan bahwa Peringatan Hari Bela Negara adalah salah satu cara mengenang perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan dalam mempertahankan kedaulatan negara.
“Tema Peringatan Hari Bela Negara ke- 76 Tahun 2024 ini adalah “GELORAKAN BELA NEGARA UNTUK INDONESIA MAJU”, yang mengandung makna bahwa seluruh warga negara Indonesia agar terus menggelorakan bela negara dengan berkontribusi nyata dalam berbagai aspek kehidupan guna mewujudkan Indonesia Maju”, ucap Inspektur Upacara.
Kontribusi nyata dapat tercermin pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, Pendidikan, teknologi, pertahanan dan keamanan. Setiap individu memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam konteks bela negara, terdapat lima nilai dasar yakni cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara. Hal tersebut menjadi landasan untuk membentuk mental dan fisik yang tangguh.
Pemerintah Republik Indonesia melakukan Penerapan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) guna mengantisipasi, menyelaraskan, updating kebijakan pertahanan, dan pelaksanaan strategi pertahanan negara yang tepat. Sishankamrata adalah strategi pertahanan negara terbaik karena Indonesia memiliki keunggulan jumlah penduduk dan wilayah Nusantara yang luas.
“Ideologi Pancasila yang tetap kokoh sebagai dasar setiap warga negara diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan situasi global yang penuh ketidakpastian. Bela Negra sebagai perilaku warga negara yang dijiwai nilai dasar bela negara seperti cinta kepada tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai ideologi negara dan memiliki kemampuan bela negara”, tegas Nurahadi.
Tugas Bela Negara bukan hanya milik Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri semata, namun merupakan tugas dan kewajiban semua Warga Negara Indonesia sebagai seluruh komponen bangsa.