Sejumlah spesies ikan endemik asli Indonesia berada diambang kepunahan akibat pencemaran lingkungan, kata pengajar program studi perikanan perairan darat Fakultas Universitas Sulawesi Barat Muhammad Nur di Jambi, Rabu,
“Ikan endemik itu ikan yang tidak ada di daerah lain hanya ada di Indonesia, di Sulawesi Barat spesies ikan endemik yang berada diambang kepunahan itu seperti ikan julung-julung air tawar, ikan pirik, ikan pelangi Sulawesi dan jenis-jenis ikan endemik lainnya yang ada di Indonesia,” kata Muhammad Nur pada simposium ikan dan perikanan perairan daratan yang digelar di Jambi, Rabu.
Menurut dia, banyak penyebab ikan-ikan endemik asli Indonesia tersebut saat ini berada diambang kepunahan, namun faktor antropogenik merupakan penyebab utama ikan-ikan tersebut berada diambang kepunahan, di antaranya penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan, penangkapan ikan air tawar yang berlebihan.
Selain itu, kata dia, aktivitas penambangan emas dan bahan bangunan di aliran sungai yang menyebabkan kerusakan terhadap habitat ikan dan terputusnya konektivitas perairan akibat bendungan dan introduksi spesies ikan asing yang invasif.
“Untuk menyelamatkan ikan-ikan asli endemik indonesia ini dari kepunahan kita membutuhkan suatu wadah yang memperhatikan secara khusus kelestarian dan kelangsungan hidup ikan-ikan endemik kita,” kata Muhammad Nur.
Lebih lanjut dia menyebutkan kegiatan simposium terkait perikanan merupakan salah satu wadah yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan ikan asli endemik Indonesia tersebut.
Menurut Muhammad Nur, melalui simposium ikan tersebut, pemerhati ikan dan peneliti-peneliti ikan di Indonesia dapat bertukan pikiran dengan pemerhati dari masing-masing daerah, sehingga akan dirumuskan suatu keputusan secara nasional yang dapat menyelamatkan ikan-ikan endemik Indonesia dari kepunahan.
Sementara itu, Katua Masyarakat Iktiologi Indonesia(MII) Prof Fajar Raharjo mengatakan perhatian pemerintah terhadap perikanan perairan daratan saat ini masih relatif minim, karena banyak sektor lain yang saat ini menjadi perhatian pemerintah.
“Maaf, saya harus mengatakan bahawa perhatian pemerintah terhadap perikanan perairan daratan saat ini memang sangat minim,” kata Fajar Raharjo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
“Ikan endemik itu ikan yang tidak ada di daerah lain hanya ada di Indonesia, di Sulawesi Barat spesies ikan endemik yang berada diambang kepunahan itu seperti ikan julung-julung air tawar, ikan pirik, ikan pelangi Sulawesi dan jenis-jenis ikan endemik lainnya yang ada di Indonesia,” kata Muhammad Nur pada simposium ikan dan perikanan perairan daratan yang digelar di Jambi, Rabu.
Menurut dia, banyak penyebab ikan-ikan endemik asli Indonesia tersebut saat ini berada diambang kepunahan, namun faktor antropogenik merupakan penyebab utama ikan-ikan tersebut berada diambang kepunahan, di antaranya penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan, penangkapan ikan air tawar yang berlebihan.
Selain itu, kata dia, aktivitas penambangan emas dan bahan bangunan di aliran sungai yang menyebabkan kerusakan terhadap habitat ikan dan terputusnya konektivitas perairan akibat bendungan dan introduksi spesies ikan asing yang invasif.
“Untuk menyelamatkan ikan-ikan asli endemik indonesia ini dari kepunahan kita membutuhkan suatu wadah yang memperhatikan secara khusus kelestarian dan kelangsungan hidup ikan-ikan endemik kita,” kata Muhammad Nur.
Lebih lanjut dia menyebutkan kegiatan simposium terkait perikanan merupakan salah satu wadah yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan ikan asli endemik Indonesia tersebut.
Menurut Muhammad Nur, melalui simposium ikan tersebut, pemerhati ikan dan peneliti-peneliti ikan di Indonesia dapat bertukan pikiran dengan pemerhati dari masing-masing daerah, sehingga akan dirumuskan suatu keputusan secara nasional yang dapat menyelamatkan ikan-ikan endemik Indonesia dari kepunahan.
Sementara itu, Katua Masyarakat Iktiologi Indonesia(MII) Prof Fajar Raharjo mengatakan perhatian pemerintah terhadap perikanan perairan daratan saat ini masih relatif minim, karena banyak sektor lain yang saat ini menjadi perhatian pemerintah.
“Maaf, saya harus mengatakan bahawa perhatian pemerintah terhadap perikanan perairan daratan saat ini memang sangat minim,” kata Fajar Raharjo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019