Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena data ekonomi yang suram mendorong ekspektasi untuk kebijakan moneter yang lebih longgar oleh bank-bank sentral utama.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 1,9 dolar AS atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada 1.423,6 dolar AS per ounce.

Bank sentral Eropa (ECB) pada Kamis waktu setempat diperkirakan akan meletakkan dasar untuk penurunan suku bunga, sementara Federal Reserve AS diperkirakan akan memangkas suku bunga utamanya pada minggu depan.

Baca juga: Harga emas terus naik, investor parkir modal di aset yang aman

Namun, kenaikan logam mulia dibatasi oleh greenback yang lebih kuat. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang saingannya, naik 0,02 persen menjadi 97,72 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Baca juga: Harga emas berjangka naik ditopang pelemahan dolar AS

Sehari sebelumnya, emas berjangka berakhir lebih rendah karena dolar AS yang lebih kuat dan kenaikan ekuitas AS menumpulkan daya tarik logam mulia sebagai aset safe haven.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 15 sen atau 0,91 persen, menjadi menetap di 16,626 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 19,5 dolar AS, atau 2,26 persen, menjadi ditutup pada 881,1 dolar AS per ounce.
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019