Debit air sungai Batanghari di Provinsi Jambi menurun drastis, hal itu disebabkan oleh hujan yang tak kunjung turun sejak beberapa bulan terakhir.

Penurunan itu sangat terlihat di sejumlah titik di sepanjang bantaran Sungai Batanghari. Dimana dasar sungai berupa pasir tampat terbentang luas, dan juga terdapat dataran pasir yang membentuk pulau-pulau kecil.

Seperti yang terjadi di Kelurahan penyengat Rendah, Kota Jambi, Jambi. Akibat menurunnya debit Air Sungai Batanghari, di sepanjang bantaran sungai terbentang luas hamparan pasir yang panjangnya mencapai ratusan hingga ribuan meter. Jika dilihat dari ketinggian, hamparan pasir yang timbul akibat menurunnya debit air sungai Batanghari tersebut luasnya mencapai beberapa hektar.

“Kondisi ini sudah terjadi sejak tiga minggu terakhir, semakin hari debit air sungai semakin menurun. Sehingga dasar sungai berupa pasir tersebut mulai timbul. Dan diatas pasir yang lekok terdapat aliran-aliran air yang menyerupai sungai-sungai kecil,” kata warga Kelurahan Penyengat Rendah Suhaimi di Jambi, Senin.

Sementara itu, timbulnya hamparan pasir yang luas menarik perhatian masyarakat di kota itu. Karena hamparan pasir yang luas tersebut menyerupai pantai. Dan lokasi itu diberi nama Pantai Aurduri oleh masyarakat setempat karena lokasinya yang berada tepat di bawah jembatan Aurduri.

Meski demikian, jika hujan tak kunjung turun, debit air Sungai Batanghari diperkirakan akan terus menurun. Dan bukan tidak mungkin sejumlah aliran air Sungai Batanghari akan menurun. Karena sejak sepuluh tahun terakhir aktifitas penambangan emas tanpa izin (Peti) semakin marak dilakukan di sejumlah titik di sepanjang aliran sungai itu.

Akibatnya menyebabkan pendangkalan terhadap Sungai Batanghari. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya terdapat dataran dan hamparan pasir serta pulau-pulau kecil di sepanjangan bantaran sungai, dari hulu hingga hilir Sungai Batanghari.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019