Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2019 dari Provinsi Jambi tiba di Bandara Sultan Thaha setelah melakukan perjalanan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam kegiatan pertukaran pelajar yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN.

Peserta SMN Jambi disambut langsung oleh PIC PT Semen Baturaja (SMBR), Afrizal di Bandara Sultan Thaha Jambi, Jumat.

"Alhamdulillah seluruh rangkaian pertukaran pelajar SMN tahun 2019 berjalan dengan lancar, harapannya seluruh peserta baik peserta SMN dari Jambi maupun dari NTT mendapatkan pengalaman yang baik dari program ini," kata PIC PT Semen Baturaja (SMBR) Afrizal di Jambi.

Dijelaskannya, peserta SMN dari Provinsi Jambi merupakan pelajar SMA/SMK terbaik yang telah menjalani seleksi yang dilakukan bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. Dengan harapan, peserta SMN Jambi dapat membawa dan memberikan gambaran terkait budaya, adat istiadat dan tradisi di Jambi ke NTT.

Begitu pula dengan peserta SMN dari NTT. Selama di Jambi peserta SMN dari NTT diajak ke berbagai lokasi guna mendapatkan pengetahuan di bidang pendidikan, budaya, sejarah, nasionalisme hingga kearifan lokal masyarakat Jambi.

Afrizal berharap, setelah mengikuti Kegiatan SMN BHUN tersebut, peserta SMN dapat menceritakan pengalamannya kepada teman dan adik-adik kelas di sekolahnya masing-masing, bahwa melalui program SMN tersebut BUMN hadir untuk negeri.

"Melalui program ini BUMN Hadir sebagai fasilitator, di tahun berikutnya adik-adik kelas mereka akan di kirim ke provinsi lain, harapannya peserta dari NTT maupun dari Jambi dapat mengambil sisi-sisi positif dari tiap daerah dan menerapkannya di daerah asal mereka masing-masing " kata Afrizal.
Peserta SMN Provinsi Jambi tia di Bandara Sultan Thaha Jambi usai mengikuti program SMN BHUN Tahun 2019. (ANTARA/Muhammad Hanapi)
Sementara itu Rahel Ramadini salah seorang peserta difabel SMN Jambi mengaku sangat senang dapat mengikut program yang diinisasi oleh Kementrian BUMN tersebut.

"Pastinya sangat gembira, banyak pelajaran yang didapat selama mengikuti kegiatan SMN, dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, seperti budaya masyarakat NTT, meski mayoritas non Muslim di sana orangnya baik, ramah dan mudah senyum," kata Rahel Ramadini menjelaskan dengan antusias.

Rahel berharap program tersebut dapat terus berlanjut, karena program tersebut sangat positif dan banyak pelajaran yang didapat melalui program tersebut. Terutama tentang keberagaman budaya, adat istiadat dan kearifan lokal masyarakat di setiap daerah di Indonesia.***

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019