Sejumlah warga Suku Anak Dalam (SAD) di Kecamatan Bathin XXIV Kabupaten Batanghari, Jambi mendapat kartu tanda penduduk (KTP) dan akta kelahiran yang diantarkan langsung oleh Pemkab Batanghari.

"Kita terus memfasilitasi warga SAD untuk mendapatkan dokumen kependudukan, sekaligus memberikan pemahaman pentingnya dokumen itu bagi mereka," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Batanghari H Bakhtiar di Muarabulian, Selasa.

Penyerahan dokumen kependudukan tersebut disambut antusiasme oleh warga SAD dari empat "tumenggung" di empat aliran sungai di daerah itu. Bupati Batanghari H Syahirsah dan jajarannya terus memfasilitasi dokumen kependudukan bagi warga SAD di daerah itu.



Selain pembagian KTP dan akta kelahiran, pada kesempatan itu juga dibagikan kartu identitas anak (KIA) kepada sejumlah anak SAD dan diterima langsung oleh yang bersangkutan.

"KIA juga sudah diberikan kepada mereka, meski memang belum semua. Kita lakukan bertahap dengan melakukan pendekatan. Minimal mereka telah tahu manfaat dan kegunaan dokumen itu, dan dipesankan agar mereka simpan dengan baik," kata Sekda Batanghari itu.

Pada kunjungan ke warga SAD itu, selain Sekda Jambi juga rombongan dari LKBN Antara, Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Batanggari, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Catatan Sipil, Dinas Sosial, BPBD serta sejumlah OPD lainnya di Kabupaten Batanghari.

Hadir pula pendampingan dari Warsi Jambi yang melakukan pendampingan kepada warga SAD.



Kesempatan itu juga diserahkan sejumlah bantuan bagi warga SAD yang langsung diterima oleh Tumenggung dan perwakilannya di tempat tersebut.

"Saya dulu sudah difoto untuk KTP, dan hari ini mendapatkanya. Dianter sama bapak-bapak ini. Dua anak saya juga dapat ini (KIA)," kata salah seorang pria warga SAD.

Tumenggung Ngamal, salah seorang Tumenggung atau pimpinan kelompok warga SAD juga mendapat KTP dan Akta Kelahiran. Pria tersebut tampak sangat antusias dan perhatian kepada warganya dan mengarahkan mereka untuk juga mendapatkan KTP.

"Masih ada kelompok kami yang belum punya ini, khusus pria. Kalau perempuan kami tidak boleh difoto," kata Ngamal.

Dalam kegiatan itu Sekda H Bachtiar yang didampingi Direktur IMQ-Antara Digital Media Darmadi tersebut juga digelar dialog dan sharring dengan mereka serta mendengarkan masukan dan harapan mereka ke depan.

"Warga SAD di empat sungai ini ada sekitar 169 kepala keluarga, mereka masih memegang adat mereka berpindah-pindah tempat tinggal, adat 'melangu' atau meninggalkan permukiman lama bila ada yang meninggal juga masih mereka lakukan sehingga belum menetap," kata Bustami, salah seorang waris atau pemuka warga SAD di sana.



Namun saat ini, warga SAD di daerah Bathin XXIV tersebut sudah mulai mengenal perkebunan. Mereka mengelola sebanyak 114 hektare kebun karet dari perusahaan perkebunan PT Wahana Perintis. Hasil dari getah karet itu menjadi penghasilan bagi warga SAD tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

"Setelah mengelola kabun karet ini sangat bermanfaat bagi kami, bila melangu juga tidak semua warga ikut pergi, tapi hanya familinya. Karena sekarang kami harus pula mengurus kabun karet ini," kata Tumenggung Ngamal.

Kawasan permukiman SAD di Bathin XXIV itu berada di kawasan hutan perkebunan. Untuk mencapai kawasan tersebut ditempuh dari ibukota Muarabulian sekitar tiga jam perjalanan menggunakan jalur jalan perkebunan yang berkelok-kelok dan berliku-liku. Selain itu juga bisa diakses dari Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun.


 

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019