Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Prof. Loekas Soesanto mengatakan peringatan Hari Pangan Sedunia atau World Food Day setiap tanggal 16 Oktober merupakan momentum untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan.
"Ini momentum untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan guna mendukung kemandirian dan kedaulatan pangan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Dia menjelaskan, salah satu upaya untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan adalah melalui pengembangan pertanian organik.
"Pertanian organik bisa menjadi salah satu upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan karena mendukung ekosistem pertanian yang sehat, sehingga lahan juga sehat dan subur," katanya.
Dia mengatakan, banyak upaya lainnya yang dapat dilakukan oleh para pemangku kebijakan untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.
"Antara lain dengan mempersiapkan tenaga atau SDM milenial melalui program pelatihan atau pemberdayaan guna membekali tenaga milenial," katanya.
Selain itu, kata dia, dengan cara mengatur alih fungsi lahan pertanian secara tepat guna.
Selain itu, kata dia, dengan mendorong modernisasi pertanian khususnya pada era revolusi industri 4.0.
"Modernisasi sangat penting dalam rangka menghadapi revolusi industri 4.0, selain itu modernisasi dapat menumbuhkan minat petani milenial untuk mengembangkan sektor pertanian," katanya.
Dia mengatakan, melalui berbagai program yang komprehensif maka kemandirian dan kedaulatan pangan di Tanah Air akan dapat terwujud secara optimal.
Sebelumnya, akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto Kavadya Syska mengatakan peringatan Hari Pangan Sedunia atau World Food Day setiap tanggal 16 Oktober merupakan momentum yang tepat untuk memperkuat teknologi bidang pangan.
"Ini merupakan momentum yang tepat untuk memperkuat teknologi pangan guna memperoleh manfaat semaksimal mungkin sekaligus meningkatkan nilai tambah dari bahan pangan," katanya.
Kavadya Syska yang merupakan Koordinator Program Studi Teknologi Pangan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto tersebut mengatakan kekuatan suatu bangsa pada saat ini tidak hanya diukur dari keberhasilan swasembada produk pangan, namun juga dari upaya mengintensifkan teknologi pangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019