Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Pinto Jayanegara, Sabtu (2/11) turut menghadiri pembukaan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 yang di selenggarakan di Desa Puudambu, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Terlihat jajaran pemerintah provinsi, pemerintah daerah dan masyarakat serta tamu undangan dari pusat maupun dari daerah-daerah lain hadir dalam kegiatan tersebut.

Di lokasi itu juga ditampilkan berbagai macam hasil olahan produk pertanian lokal, salah satunya cokelat hasil olahan kakao di daerah itu, yang dapat di konsumsi secara gratis oleh para pengunjung dan juga di tampilkan beberapa produk pertanian lokal lainnya.

HPS ke-39 itu dibuka oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo dan juga dihadiri oleh beberapa duta besar dan Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi serta Gubernur Jambi Fachrori Umar dan Gubernur Kalimantan Utara.

Dalam pembukaan HPS itu diberikan beberapa bantuan kepada petani di daerah itu, antara lain bantuan bibit kakao, satu unit rumah prosesing dan peralatan pengola kakao, penyerahan benih buah-buahan dan sayur-sayuran dan juga akan diberikan asuransi pertanian.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jayanegara usai menghadiri puncak peringatan HPS tersebut, mengatakan idealnya Jambi memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

Menurutnya Jambi berpotensi besar untuk ikut serta dalam program pemerintah pusat mewujudkan kedaulatan pangan, sebagai penyumbang devisa negara melalui ekspor produk perkebunan, baik yang masih berupa bahan baku maupun produk olahan. 

Selain itu, sebagai sumber mata pencaharian utama bagi petani dan penyedia lapangan pekerjaan di sektor hulu hingga hilirnya.

Langkah nyatanya kata Pinto melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar provinsi, dalam negeri dan juga ekspor. 

"Kalau bisa Jambi jangan ada impor lagi. Sebab itu kita harus menggunakan teknologi pertanian yang modern, seperti mekanisasi namun tidak meninggalkan nilai kearifan lokal," kata Pinto.

Dalam puncak peringatan HPS itu, Mentan komitmen akan membantu penuh bagi provinsi yang serius ingin memajukan pertaniannya. 

Pinto di depan Mentan juga memastikan bahwa Jambi sangat mendukung program-program peningkatan kualitas pangan dan juga ingin dapat meningkatkan produktivitas, inovasi serta kualitas pertanian petani.

Pinto Jayanegara juga mengundang Mentan untuk segera datang ke Jambi. Mentan pun mengatakan akan segera ke Jambi.

Sementara Gubernur Jambi Fachrori Umar di kesempatan itu juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Pengembangan Family Farming (Pertanian Keluarga) dengan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo.

Selain ditandatangani oleh Gubernur Jambi, MoU tersebut juga ditandatangani oleh gubernur Kalimantan Utara dan gubernur Sulawesi Tenggara

Family Farming itu sebagai wujud kepedulian Pemerintah Provinsi Jambi dalam pengembangan pertanian, khususnya pertanian pangan yang diterapkan dalam kehidupan keluarga seperti Pengembangan Rumah Pangan Lestari (RPL). 

Rumah Pangan Lestari yang dikembangkan selama ini di Provinsi Jambi memberikan manfaat yang cukup besar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan keluarga akan pangan dan pemenuhan kebutuhan gizi  keluarga seperti pemenuhan kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Dengan penandatanganan MoU Family Farming ini, Kementerian Pertanian RI melalui Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI akan lebih memberikan perhatian khusus kepada Pemerintah Provinsi Jambi, Kalimantan Utara dan Sulawesi Tenggara terutama dalam hal pengembangan pertanian keluarga. Sehingga keluarga bisa terhindar dari kerawanan pangan dan kekurangan gizi, dalam arti keluarga bisa mengonsumsi pangan yang sehat dan aman.

Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan dua tema yang diusung dalam perayaan HPS ke-39 tahun 2019 itu. Pertama tema internasional yakni "Our actions are our future healthy diets for a zero hunger world,". Dan kedua tema nasional, yakni "Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045,".

Syahrul mengatakan tema itu dipilih dengan pertimbangan antara lain bahwa bangsa yang mandiri dan merdeka harus memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

"Indonesia berpotensi besar untuk mewujudkan kedaulatan pangan, sehingga Kementan terus bekerja keras dalam menerapkan Teknologi Industri Pertanian untuk mewujudkan peningkatan dan kesejahteraan petani dan pemenuhan lumbung pangan dunia 2045," katanya.

Menurut dia, untuk mewujudkan itu, perlu adanya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Melalui HPS ini diharapkan dapat membangun pertanian berkelanjutan ramah lingkungan sebagai paradigma pembangunan pertanian ke depan.

"Kita berharap gubernur, bupati, partai politik, tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan memiliki cara pandang yang baik dan yang wajib bagi semua pihak untuk memajukan pertanian. Sebab masalah pertanian adalah masalah perut dan pertahanan pangan menyangkut pertahanan negara," kata Mentan.***


 

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019