Status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi berakhir, Minggu (10/11) ditandai dengan apel bersama di Makorem 042/Gapu dipimpin Sekda Provinsi Jambi M. Dianto.

Kepala BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah mengatakan status siaga darurat karhutla ditetapkan sejak 23 Juli 2019 lalu dan diperpanjang kembali sejak 20 Oktober 2019. Alasan status siaga darurat karhutla berakhir, karena Jambi sudah memasuki musim hujan.

"Hari ini sudah berakhir dan tidak diperpanjang. Informasi dari BMKG, sekarang kan Jambi sudah masuk musim hujan serta untuk titik api sudah tidak ada lagi," kata Bachyuni.

Gubernur Jambi melalui Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, M. Dianto menyebutkan bahwa pelaksanaan Operasi Satgas Gabungan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Jambi tahun 2019 merupakan bentuk peran dan tanggung jawab Satgas Gabungan Karhutla untuk melindungi masyarakat dari bencana khususnya bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan telah secara optimal dilaksanakan dengan melibatkan dinas/instansi terkait, dengan pengerahan segala daya dan upaya berupa personil dan peralatan.

Dikatakan Sekda, akibat kebakaran hutan dan lahan menimbulkan beberapa dampak negatif yang luar biasa seperti kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim serta menimbulkan asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan mengganggu arus transportasi baik darat, laut dan udara.

Dianto menegaskan, berdasarkan pantauan sensor modis Satelit Terra Aqua dan Suomi NPP pada tahun 2019 ini sampai dengan berakhirnya status siaga karhutla sampai dengan 10 November 2019 terpantau titik hotspot sebanyak 7.048 titik, sedangkan jumlah lahan yang terbakar seluas 11.732 hektare dan seluruhnya telah padam. Lahan terbakar terluas berada di Kabupaten Muarojambi seluas 4.054 hektare dan terkecil berada di Kabupaten Merangin seluas 126 hektare.

Menurut dia, keberhasilan memadamkan titik api dan asap berkat kerja keras Tim Satgas Gabungan Karhutla Jambi. Apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh personil yang tergabung ke dalam Satgasgab Karhutla Provinsi Jambi tahun 2019 yang sudah dengan ikhlas melaksanakan tugas kemanusiaan ini.

"Terutama kepada Korem 042/Gapu Jambi beserta jajaran dan Polda Jambi beserta jajarannya, Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa memberikan ganjaran pahala atas dedikasinya," ujarnya.

Terakhir Gubernur Jambi melalui Sekda Dianto menyampaikan meski Satgas Gabungan Karhutla berakhir, pemerintah tidak boleh lengah, agar karhutla tidak terjadi lagi di wilayah Provinsi Jambi. Tetap lakukan antisipasi  terutama di wilayah yang rawan terjadi karhutla. 

"Satgas karhutla di setiap kabupaten dan kota diminta tetap waspada dan sewaktu-waktu kalau memang terjadi kebakaran hutan dan lahan, sudah siap melakukan upaya pemadaman," kata Dianto.***



 

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019