Penjualan buku teka teki silang (TTS) di sejumlah grosir dan toko buku di Kota Jambi menurun drastis akibat beralih kepada permainan pada gadget atau telepon pintar.
"Penjualan TTS anjlok sekali, semuanya dampak gadget. Para remaja dan anak-anak yang biasanya menggemar TTS sekarang meninggalkannya beralih ke gadget," kata Fatimah seorang pedagang grosir buku dan barang cetakan di Pasar Angso Duo Kota Jambi, Selasa.
Ia menyebutkan, pada masa jaya-jayanya, sebanyak 25 ribu buku TTS yang dibelinya dari Jakarta biasanya habis dalam dua tiga minggu.
"Namun sekarang barang telah delapan bulan di sini, masih numpuk," kata Fatimah.
Meski demikian pembeli masih banyak. Banyak pemilik warung atau toko-toko buku di daerah yang memesannya untuk stok.
Padahal dahulu, TTS merupakan kegiatan untuk mengisi waktu sekaligus untuk mengasah pengetahuan melalui pertanyaan-pertanyaan di dalamnya.
"Padahal TTS bisa untuk belajar, mengasah otak, juga ada yang mengji kemampuan berstrategi," kata Fatimah menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"Penjualan TTS anjlok sekali, semuanya dampak gadget. Para remaja dan anak-anak yang biasanya menggemar TTS sekarang meninggalkannya beralih ke gadget," kata Fatimah seorang pedagang grosir buku dan barang cetakan di Pasar Angso Duo Kota Jambi, Selasa.
Ia menyebutkan, pada masa jaya-jayanya, sebanyak 25 ribu buku TTS yang dibelinya dari Jakarta biasanya habis dalam dua tiga minggu.
"Namun sekarang barang telah delapan bulan di sini, masih numpuk," kata Fatimah.
Meski demikian pembeli masih banyak. Banyak pemilik warung atau toko-toko buku di daerah yang memesannya untuk stok.
Padahal dahulu, TTS merupakan kegiatan untuk mengisi waktu sekaligus untuk mengasah pengetahuan melalui pertanyaan-pertanyaan di dalamnya.
"Padahal TTS bisa untuk belajar, mengasah otak, juga ada yang mengji kemampuan berstrategi," kata Fatimah menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019