Ketua Asosiasi Penangkaran dan Perdagangan Ikan Siluk Kalimantan Walujan mengatakan lebih dari 1.000 orang mendatangi kontes Arwana Kalbar yang dilaksanakan selama 3 hari sejak tanggal 15 sampai 17 November di Pontianak.

"Pameran dan kontes Arwana di Kalimantan yang ketujuh kalinya ini merupakan acara terbesar dengan capaian seribu orang lebih yang ingin melihat hasil kontes dan tahun ini merupakan yang teramai dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Waluian di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan, dalam pameran dan kontes Arwana 2019 ini, sebanyak 150 ikan Arwana jenis super red dari berbagai daerah.

Menurutnya, budidaya serta penangkaran ikan Arwana sudah berjalan sekitar 20 tahun lebih dimana satu sisi tidak semua ikan bernilai baik dan dengan berkembangnya jaman melalui pameran dan berkembangnya IT memberi banyak pengetahuan cara memilih ikan terbaik sehingga para penangkar dapat memilih ikan yang diinginkan pasar.

"Sehingga melalui pameran ini banyak masyarakat memahami bagaimana cara mendapatkan kualitas ikan arwana jenis super red yang terbaik juga dapat mengedukasi masyarakat bahwa mencari bibit arwana yang baik juga harus dimiliki oleh seluruh penangkar agar ketika ikan khas Kalimantan Barat ini diekspor maka kualitas yang baik akan terjaga," tuturnya.

Beberapa kawasan asal seperti di Kabupaten Kapuas Hulu, dijelaskan Walujan yang banyak melahirkan ikan arwana jenis super red merupakan bibit yang banyak dicari oleh pembeli dikarenakan banyaknya penangkar tidak menjamin bibit super red Arwana yang mereka budidayakan adalah jenis bibit terbaik.

"Melalui pameran ini seluruh penangkar akan mengetahui jenis bibit terbaik sehingga seluruh penangkar dapat memahami dan membudidayakan bibit terbaik mereka sehingga dapat dikembangbiakkan dan tentu dapat menjadi penghasilan bagi seluruh penangkar di Kalbar," katanya.

Selaku Ketua Asosiasi Siluk, dijelaskan Walujan pihaknya telah menyentuh seluruh kawasan yang ada di Kalbar terkait bagaimana mendapatkan bibit terbaik termasuk jenis dan bagaimana membudidayakan bibit terbaik bagi seluruh penangkar di kabupaten/kota yang ada di Kalbar.

"Saya sudah sampai ke Kapuas Hulu juga dan Kapuas Hulu juga sudah pernah mengadakan pameran dan para penangkar sudah paham akan bibit terbaik," katanya.

Terkait dengan ekspor ikan Arwana dari Kalbar yang memang permintaan pasar begitu besar, diakui Walujan ikan Arwana ini adalah jenis ikan dilindungi sehingga untuk ekspor terkait perijinan juga keluar di Swiss sehingga di Kalbar sendiri tidak terlalu banyak penangkar yang memiliki perijinan sehingga hanya 20-an penangkar di Kalbar membawahi ribuan penangkar bibit Arwana.

"Ini menjadi tantangan kita dimana ekspor ini dapat menarik devisa sehingga kami berharap ada kemudahan bagi para penangkar mengurus perijinan agar ikan Arwana dapat diekspor selain meningkatkan jumlah pekerja melalui budidaya ikan, juga lebih mengenalkan Kalbar sebagai kawasan asli ikan Arwana super red," kata Waluian.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019