PT Hutama Karya (Persero) menilai tol Pekanbaru - Dumai nantinya akan membuka lapangan kerja dan konektivitas baru di wilayah tersebut.
"Hadirnya tol Pekanbaru - Dumai akan membuka lapangan kerja dan konektivitas baru disini. Hutama Karya saat ini masuk kedalam tiga besar Investor di Riau," ujar Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Fauzan mengatakan bahwa perseroan ingin memastikan bahwa investasi yang pihaknya lakukan di wilayah tersebut akan memberikan manfaat tidak hanya bagi perusahaan, namun juga bagi masyarakat di Provinsi Riau.
"Hutama Karya akan mengembangkan Value Capture dan Value Creation dari tol Pekanbaru-Dumai. Value Capture dengah memanfaatkan kesempatan bisnis untuk menghasilkan keuntungan yang mendukung pembiayaan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS selanjutnya dan Value Creation untuk melaksanakan pengusahaan JTTS agar menghasilkan manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat/pengguna JTTS,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa nantinya setelah tol ini jadi, Hutama Karya akan mengembangkan Kawasan Industri, Residensial, Pariwisata, dan Mix-Use Area.
Kadis Perhubungan Provinsi Riau, M. Taufiq yang mewakili Gubernur Provinsi Riau, menyampaikan bahwa Pemerintah provinsi Riau sangat mendukung penuh proses pembangunan tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 kilometer ini.
"Tol ini akan berperan penting pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau dimana akan menjadi Hub ekonomi Sumatera-Asean," ujar Taufiq.
Menurut dia, dampak dari tol Pekanbaru - Dumai akan sangat tinggi terutama bagi para pengusaha lokal dan warga setempat, ekonomi akan tumbuh signifikan. Suka tidak suka pihaknya harus siap dan mempersiapkan diri terhadap kondisi tersebut nantinya.
"Riau akan menjadi provinsi yang menjanjikan untuk investasi maupun berwisata,” katanya.
Keberadaan tol Pekanbaru-Dumai ternyata disambut baik oleh asosiasi pengusaha dimana akan berdampak pada pergerakan ekonomi dan mempermudah arus pergadagan karena dumai akan menjadi pintu masuk bagi 48 persen pedagang dunia melalui Selat Malaka. Seluruh pemangku kepentingan mendukung penuh dan berharap bahwa jalan tol ini dapat segera selesai dan dapat beroperasi sesegera mungkin.
Hingga saat ini, Hutama Karya tengah membangun 469,5 kilometer Jalan Tol Trans Sumatera, dengan 179 kilometer Jalan Tol Trans Sumatera yang sudah beroperasi penuh yakni ruas Bakauheni- Terbanggi besar sepanjang 140 kilometer, ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189k kilometer, ruas Medan-Binjai sepanjang 17 kilometer, dan ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 kilometer.
Sedangkan progress tol yang sudah terbangun namun belum beroperasi adalah ruas Sigli-Banda Aceh sepanjang 14 kilometer, dan ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 87,5 kilometer.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019
"Hadirnya tol Pekanbaru - Dumai akan membuka lapangan kerja dan konektivitas baru disini. Hutama Karya saat ini masuk kedalam tiga besar Investor di Riau," ujar Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Fauzan mengatakan bahwa perseroan ingin memastikan bahwa investasi yang pihaknya lakukan di wilayah tersebut akan memberikan manfaat tidak hanya bagi perusahaan, namun juga bagi masyarakat di Provinsi Riau.
"Hutama Karya akan mengembangkan Value Capture dan Value Creation dari tol Pekanbaru-Dumai. Value Capture dengah memanfaatkan kesempatan bisnis untuk menghasilkan keuntungan yang mendukung pembiayaan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS selanjutnya dan Value Creation untuk melaksanakan pengusahaan JTTS agar menghasilkan manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat/pengguna JTTS,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa nantinya setelah tol ini jadi, Hutama Karya akan mengembangkan Kawasan Industri, Residensial, Pariwisata, dan Mix-Use Area.
Kadis Perhubungan Provinsi Riau, M. Taufiq yang mewakili Gubernur Provinsi Riau, menyampaikan bahwa Pemerintah provinsi Riau sangat mendukung penuh proses pembangunan tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 kilometer ini.
"Tol ini akan berperan penting pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau dimana akan menjadi Hub ekonomi Sumatera-Asean," ujar Taufiq.
Menurut dia, dampak dari tol Pekanbaru - Dumai akan sangat tinggi terutama bagi para pengusaha lokal dan warga setempat, ekonomi akan tumbuh signifikan. Suka tidak suka pihaknya harus siap dan mempersiapkan diri terhadap kondisi tersebut nantinya.
"Riau akan menjadi provinsi yang menjanjikan untuk investasi maupun berwisata,” katanya.
Keberadaan tol Pekanbaru-Dumai ternyata disambut baik oleh asosiasi pengusaha dimana akan berdampak pada pergerakan ekonomi dan mempermudah arus pergadagan karena dumai akan menjadi pintu masuk bagi 48 persen pedagang dunia melalui Selat Malaka. Seluruh pemangku kepentingan mendukung penuh dan berharap bahwa jalan tol ini dapat segera selesai dan dapat beroperasi sesegera mungkin.
Hingga saat ini, Hutama Karya tengah membangun 469,5 kilometer Jalan Tol Trans Sumatera, dengan 179 kilometer Jalan Tol Trans Sumatera yang sudah beroperasi penuh yakni ruas Bakauheni- Terbanggi besar sepanjang 140 kilometer, ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189k kilometer, ruas Medan-Binjai sepanjang 17 kilometer, dan ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 kilometer.
Sedangkan progress tol yang sudah terbangun namun belum beroperasi adalah ruas Sigli-Banda Aceh sepanjang 14 kilometer, dan ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 87,5 kilometer.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019