Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan bahwa gelandang tim nasional U-22 Indonesia Evan Dimas Darmono akan menjalani pemindaian MRI di Jakarta, Kamis (12/12), untuk mengetahui keparahan cedera pergelangan kaki (ankle)-nya.

"Kami juga akan melakukan pemeriksaan sinar x di ankle kirinya untuk mengetahui apakah ada kelainan di tulang," ujar dokter timnas U-22 Indonesia Syarif Alwi, dikutip dari laman resmi PSSI di Manila, Filipina, Rabu.

Menurut Syarif, jika tidak ada kelainan atau masalah serius, Evan Dimas diperkirakan dapat tampil kembali dalam tiga minggu ke depan.

Pemain berusia 24 tahun tersebut sudah menerima beberapa tindakan medis seperti fisioterapi dan pemberian obat-obatan sebagai perawatan awal.

Evan Dimas harus ditarik keluar pada menit ke-21 dalam laga final SEA Games 2019 kontra Vietnam, Selasa (10/12), setelah kakinya terinjak oleh bek lawan Doan Van Hau.

Dia harus dipapah keluar lapangan, bahkan mesti bergerak menggunakan kursi roda setelahnya.

Pelatih timnas U-22 Indra Sjafri mengakui bahwa keluarnya Evan Dimas memengaruhi performa skuatnya.

Keseimbangan lini tengah Indonesia jadi terganggu. Pada akhirnya, skuat berjuluk Garuda Muda harus kalah 0-3 dan berhak atas medali perak sepak bola putra SEA Games 2019.

Prestasi perak menjadi catatan terbaik Indonesia di SEA Games sejak tahun 2013. Namun, skuat berjuluk Garuda Muda belum berhasil menyamai pencapaian medali emas yang terakhir kali diraih pada SEA Games tahun 1991.

Sementara untuk Vietnam, gelar itu menjadi yang pertama sejak mereka menerima emas tahun 1959, ketika SEA Games masih bernama South East Asia Peninsular Games.
 

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2019