Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII menyebut masih harus menunggu debit air Bendungan Air Baku di Kabupaten Lahat turun untuk memperbaiki tanggul yang rusak akibat dilanda dua kali banjir.
Kepala BBWS Sumatera VIII, Birendrajana, Kamis, mengatakan rusaknya tanggul bendungan sepanjang 200 meter diakibatkan peningkatan debit air yang cukup ekstrem pada 30 Desember 2019 dan 12 Januari 2020.
"Memang curah hujan saat itu tinggi sehingga debit airnya naik sampai meluas ke permukiman, tapi untuk tubuh bendungan sendiri masih bagus," ujar Birendrajana.
Menurut dia , derasnya air yang melewati bendungan saat banjir juga membawa sampah-sampah tanaman dari sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Lematang sehingga menutup pintu air.
Sementara waktu pihaknya fokus membersihkan sampah-sampah yang menumpuk tersebut sembari menunggu debit air turun, sebab kondisinya yang menutupi intake dapat membahayakan jika sampah tidak dibersihkan.
"Kami sudah kirim eskavator dan personel, nanti kalau air sudah surut langsung diperbaiki," tambahnya.
Pihaknya juga sudah menemui Pemkab Lahat untuk koordinasi terkait antisipasi banjir dan penanganan kerusakan bendungan, karena Bendungan Air Baku juga menjadi pemasok air untuk PDAM Tirta Lematang.
"PDAM di sana (Lahat) sempat menghentikan operasi beberapa hari karena sedimentasi yang sangat tinggi dan keruh," kata Birendrajana.
Sementara terkait antisipasi selama musim hujan, BBWS VII juga telah menyiagakan satgas yang akan memantau infrastruktur air di seluruh Sumsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
Kepala BBWS Sumatera VIII, Birendrajana, Kamis, mengatakan rusaknya tanggul bendungan sepanjang 200 meter diakibatkan peningkatan debit air yang cukup ekstrem pada 30 Desember 2019 dan 12 Januari 2020.
"Memang curah hujan saat itu tinggi sehingga debit airnya naik sampai meluas ke permukiman, tapi untuk tubuh bendungan sendiri masih bagus," ujar Birendrajana.
Menurut dia , derasnya air yang melewati bendungan saat banjir juga membawa sampah-sampah tanaman dari sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Lematang sehingga menutup pintu air.
Sementara waktu pihaknya fokus membersihkan sampah-sampah yang menumpuk tersebut sembari menunggu debit air turun, sebab kondisinya yang menutupi intake dapat membahayakan jika sampah tidak dibersihkan.
"Kami sudah kirim eskavator dan personel, nanti kalau air sudah surut langsung diperbaiki," tambahnya.
Pihaknya juga sudah menemui Pemkab Lahat untuk koordinasi terkait antisipasi banjir dan penanganan kerusakan bendungan, karena Bendungan Air Baku juga menjadi pemasok air untuk PDAM Tirta Lematang.
"PDAM di sana (Lahat) sempat menghentikan operasi beberapa hari karena sedimentasi yang sangat tinggi dan keruh," kata Birendrajana.
Sementara terkait antisipasi selama musim hujan, BBWS VII juga telah menyiagakan satgas yang akan memantau infrastruktur air di seluruh Sumsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020