Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi menargetkan menjaring lebih banyak mahasiswa asing dalam beberapa tahun ke depan untuk mewujudkan sebagai kampus internasional sekaligus menambah jejaring serta mitra di luar negeri.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Agama RI Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA membuka rapat kerja UIN STS Jambi di Lumire Hotel Jakarta dalam rilis Humas UIN STS Jambi, Jumat.
Saat ini jumlah mahasiswa asing yang belajar di UIN STS Jambi sebanyak 132, dan ke depan target menambah mahasiswa asing sebanyak 754 orang sehingga layak disebut menjadi kampus internasional.
Kamaruddin menyebutkan ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh UIN STS Jambi, diantaranya Pertama peningkatan akreditasi program studi yang tidak hanya pada akreditasi lokal akan tetapi akreditasi internasioanal.
Ia sangat mengaharap persiapan ini harus mulai memfokuskan dan dirancang paling tidak ada dua atau lima prodi terakreditasi Internasioanl oleh lembaga akreditasi internasional, jika ini tercapai tentu nilai jual sangat tinggi dan membanggakan bagi kita
"Selanjutnya mengharap projek SBSN benar-benar menjadi instrument startegis power full mentransformasikan UIN Jambi secara fundamental, dengan alokasi anggaran yang cukup besar diatas Rp500 milyar cukuplah kita jadikan wasilah, sarana dan instrument untuk mentranspormasi suber daya, tata kelola, kelembagaan,prodi dan institusinya sebagai wadah pengabdian kita untuk bertransformasi berkelas pada level lokal, nasional maupun internasional," katanya.
KKemudian ia menyebutkan UIN Jambi lima atau sepuluh tahun ke depan menjadi kampus 20 atau 30 terbesar terbaik di Indonesia. Hal ini tentu melalui indikator yang terukur dan sistimatis.
"Kami melihat rektor UIN Jambi Prof Su’aidi mempunyai semangatnya luar biasa, melalui barbagai kerjasama yang dilakukan ini tentu menjadi modal untuk mengatarkan UIN Jambi Go Internasional, kita melihat kampus-kampus maju di Indonesia seerti ITB, UGM dan UI dan lainnya, mereka sudah mempunyai rata-rata 50 persen prodi berakriditasi A," katanya.
UIN Jambi harus menjadikan akselerasi guru besar program utama kedepannya. Akselerasi guru besar paling tidak , menurut dia bila UIN Jambi memiliki 42 Prodi maka guru besarnya menimal 42 guru besar artinya masing – masing prodi satu guru besar dengan cara memberi kesempatan para calon guru besar melakukan penelitian dan seminar-seminar yang mendorong percepatan akselerasi guru besar di UIN STS Jambi.
"Dengan jumlah prodi sebanyak 42, dan hanya 4 prodi saja yang terakreditasi A, dan guru besar sebanyak 15 orang, itu kurang ideal. Minimal tiap prodi memiliki satu guru besar, dan bayangkan jika prodi dipimpin guru besar, tentu prodi akan berkembang dengan baik," katanya.
Di tengah ratusan peserta yang mengikuti rapat kerja, Direktur Pendis juga menyampaikan pentingnya memaksimalkan pentingnya peran alumni dalam meningkatkan mutu UIN STS Jambi juga mengharapkan peran alumni dapat meningkatkan kualitas kampus UIN STS Jambi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Agama RI Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA membuka rapat kerja UIN STS Jambi di Lumire Hotel Jakarta dalam rilis Humas UIN STS Jambi, Jumat.
Saat ini jumlah mahasiswa asing yang belajar di UIN STS Jambi sebanyak 132, dan ke depan target menambah mahasiswa asing sebanyak 754 orang sehingga layak disebut menjadi kampus internasional.
Kamaruddin menyebutkan ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh UIN STS Jambi, diantaranya Pertama peningkatan akreditasi program studi yang tidak hanya pada akreditasi lokal akan tetapi akreditasi internasioanal.
Ia sangat mengaharap persiapan ini harus mulai memfokuskan dan dirancang paling tidak ada dua atau lima prodi terakreditasi Internasioanl oleh lembaga akreditasi internasional, jika ini tercapai tentu nilai jual sangat tinggi dan membanggakan bagi kita
"Selanjutnya mengharap projek SBSN benar-benar menjadi instrument startegis power full mentransformasikan UIN Jambi secara fundamental, dengan alokasi anggaran yang cukup besar diatas Rp500 milyar cukuplah kita jadikan wasilah, sarana dan instrument untuk mentranspormasi suber daya, tata kelola, kelembagaan,prodi dan institusinya sebagai wadah pengabdian kita untuk bertransformasi berkelas pada level lokal, nasional maupun internasional," katanya.
KKemudian ia menyebutkan UIN Jambi lima atau sepuluh tahun ke depan menjadi kampus 20 atau 30 terbesar terbaik di Indonesia. Hal ini tentu melalui indikator yang terukur dan sistimatis.
"Kami melihat rektor UIN Jambi Prof Su’aidi mempunyai semangatnya luar biasa, melalui barbagai kerjasama yang dilakukan ini tentu menjadi modal untuk mengatarkan UIN Jambi Go Internasional, kita melihat kampus-kampus maju di Indonesia seerti ITB, UGM dan UI dan lainnya, mereka sudah mempunyai rata-rata 50 persen prodi berakriditasi A," katanya.
UIN Jambi harus menjadikan akselerasi guru besar program utama kedepannya. Akselerasi guru besar paling tidak , menurut dia bila UIN Jambi memiliki 42 Prodi maka guru besarnya menimal 42 guru besar artinya masing – masing prodi satu guru besar dengan cara memberi kesempatan para calon guru besar melakukan penelitian dan seminar-seminar yang mendorong percepatan akselerasi guru besar di UIN STS Jambi.
"Dengan jumlah prodi sebanyak 42, dan hanya 4 prodi saja yang terakreditasi A, dan guru besar sebanyak 15 orang, itu kurang ideal. Minimal tiap prodi memiliki satu guru besar, dan bayangkan jika prodi dipimpin guru besar, tentu prodi akan berkembang dengan baik," katanya.
Di tengah ratusan peserta yang mengikuti rapat kerja, Direktur Pendis juga menyampaikan pentingnya memaksimalkan pentingnya peran alumni dalam meningkatkan mutu UIN STS Jambi juga mengharapkan peran alumni dapat meningkatkan kualitas kampus UIN STS Jambi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020