Jambi (ANTARA) - Pusat Kajian dan Pengembangan Produk Halal Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin (STS) memberikan pendampingan terhadap penerbitan ratusan lebih sertifikasi halal sejak Januari sampai September 2024.
"Sebanyak 636 sertifikasi halal sudah didapatkan per akhir September 2024 dengan 383 ajuan yang sedang diproses oleh aplikasi," kata Koordinator Pusat Kajian dan Pengembangan Produk Halal UIN STS Jambi Bambang Husni Nugroho di Jambi, Jumat.
Sementara itu, sampai akhir 2024 pihaknya menargetkan 1.000 sertifikasi halal yang bisa didapatkan pelaku usaha.
Bambang mengatakan pencapaian ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Banyaknya pendampingan sertifikasi halal ini, kata dia, menunjukkan integritas dan komitmen kerja perguruan tinggi dalam membantu pelaku usaha.
Dia menegaskan dalam pendampingan sertifikasi halal ini pihaknya juga melibatkan mahasiswa. Mahasiswa berpartisipasi membantu pendampingan kepada pelaku usaha dalam pengurusan produk halal.
"Mereka jadi ujung tombak peningkatan kesadaran halal di masyarakat," terangnya.
Dia mengatakan dengan pendampingan sertifikasi halal ini maka produk akan mendapatkan manfaat berupa nilai tambah, kepercayaan konsumen dan bisa masuk pasar global.
Dia menyebutkan pelaku usaha dapat menghubungi tim pendamping sertifikasi halal yang siap membantu proses pengajuan mulai dari pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Sejak 2022, kata dia, Pusat Halal UIN STS Jambi telah berkomitmen untuk mempercepat sertifikasi halal produk hasil pelaku usaha setempat.
"Tujuannya membantu pendapatan BLU dan membantu cita-cita pemerintah agar Indonesia menjadi pusat halal dunia," katanya.
Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) UIN Jambi saat ini memiliki 800 orang pendamping yang siap menyukseskan program sertifikasi halal khususnya di Provinsi Jambi. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai dari ustadz, madrasah, dosen, pelajar, hingga masyarakat umum.