Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai KH Sholahuddin "Gus Sholah" Wahid adalah paket lengkap dari seorang negarawan dan putra terbaik yang dimiliki Bangsa Indonesia.

"Beliau adalah guru, aktivis, ulama, cendekiawan, sekaligus tokoh hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Insya Allah, Husnul Khotimah (wafat dengan akhir yang baik)," katanya saat mengucapkan duka cita atas meninggalnya Gus Sholah di Surabaya, Minggu malam.

Mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan seluruh masyarakat Jawa Timur, Khofifah mendoakan semoga Allah SWT menempatkan Gus Sholah di tempat terbaik.

"Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya, mengampuni seluruh khilaf dan memberikan ketabahan serta keikhlasan bagi keluarga besar Gus Sholah," katanya.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga sempat mengunggah foto bersama Gus Sholah di akun Instagramnya, "@khofifah.ip".

Di caption, ia menulis tentang kabar meninggalnya Gus Sholah dan mengajak masyarakat mendoakan agar almarhum diterima di sisi Allah SWT.

"Innalillahi wainna ilaihirojiun. Telah berpulang ke rahmatullah, Gus Sholah (KH Sholahudin Wahid) di RS Jantung Harapan Kita, Minggu (2/2) sekitar pukul 21.00," tulis gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Tokoh penting Nahdlatul Ulama, Gus Sholah, tutup usia usai sempat kritis dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, pukul 20.55 WIB, Minggu.

Dari laman media sosial putra Gus Sholah, Irfan Wahid (Ipang Wahid)meminta permohonan maaf dari almarhum ayahnya jika ada kesalahan.

Gus Sholah adalah adik kandung dari Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

Gus Sholah lahir di Jombang, 11 September 1942 dan menghembuskan nafas terakhir pada usia 77 Tahun.
 

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020