Sebagian besar perempuan ingin segera mendapatkan momongan setelah menikah, tapi tahukah Anda bahwa beberapa jenis makanan bisa mempercepat terjadinya kehamilan?
Menurut dokter spesialis kandungan dari RSPI Puri Indah dan RSIA Grand Family Pantai Indah Kapuk Jakarta itu, mikronutrien terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak.
Karbohidrat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas mempengaruhi sensitivitas insulin pada individu sehat. Oleh karena itu, kurangi makanan yang mengandung glikemik tinggi karena berisiko mengganggu ovulasi.
Tapi ingat konsumsi makanan berserat tinggi berlebih (serat>22 gram per hari) juga bisa mengganggu ovulasi.
Menurut dokter Thomas, konsumsi protein tidak mempengaruhi fungsi dari reproduksi. Selain itu, diperlukan juga untuk pembentukan sel sehingga diet protein yang seimbang dibutuhkan.
Bagi Anda yang ingin cepat mendapatkan kehamilan dianjurkan mengonsumsi makanan yang berprotein tinggi, seperti daging sapi, ikan, ayam, dan kacang-kacangan.
Tapi Anda disarankan tidak banyak mengonsumsi makanan dengan lemak jenuh berlebih karena dapat mengganggu sel telur. Jadi, jangan terlalu banyak mengonsumsi daging merah, susu berlemak tinggi, dan makanan berminyak.
Untuk mempercepat terjadinya kehamilan, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh, seperti alpukat, minyak olive, salmon, dan kacang-kacangan (almon, walnut, dan hazelnut).
Sementara mikronutrien--yang juga dibutuhkan untuk mempercepat terjadinya kehamilan--terdiri dari asam folat, vitamin D, dan zat besi.
Kadar asam folat yang rendah dihubungkan dengan pembelah sel yang kurang baik, peningkatan kadar stres oksidatif, dan kematian sel. Hal-hal tersebut dapat menggangu proses perkembangan sel telur.
Baca juga: "Hamil berdua", cara suami dukung istri selama mengandung
Baca juga: Kenali tanda-tanda bahaya pada kehamilan
Oleh karena itu penting sekali untuk mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat, seperti sayur-sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian dan buah beet, atau minum suplemen asam folat bila ingin hamil maupun bila sudah hamil.
Vitamin D, menurut dokter Thomas, berperan penting dalam reproduksi manusia. Kadar vitamin D yang rendah berhubungan dengan kadar hormone androgen yang tinggi pada perempuan dengan PCOS (sindrom polikistik ovarium).
Kekurangan vitamin D banyak dialami perempuan di Indonesia, terutama yang mengenakan hijab karena lebih sedikit terpapar sinar Matahari.
Oleh karena itu, suplementasi vitamin D dibutuhkan. Vitamin D dapat diperoleh dengan berjemur pada sinar Matahari pagi, dan makanan seperti minyak ikan cod, salmon, tuna, sarden, hati sapi, dan jamur kancing.
Zat Besi juga berperan penting dalam ovulasi. Pada perempuan dengan anemia defisiensi besi dan kadar ferritin yang rendah sering dijumpai gangguan kesuburan. Makanan yang mengandung zat besi terdapat pada daging merah, kacang-kacangan, kuning telur, dan sayur berdaun gelap atau hijau.
Baca juga: Ini hal yang sering dilupakan ibu hamil saat akan melahirkan
Baca juga: Dua metode kelola stres saat hamil, menangis tak dilarang
Baca juga: Hal yang sebaiknya tidak diperbincangkan dengan ibu hamil
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020