Pemerintah Kota Surabaya telah  membantu satu siswa SMP Negeri 36 yang menempati rumah tidak layak serta berjuang menghidupi dirinya sendiri.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Jumat, mengatakan bahwa Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya sudah memberikan bantuan uang Rp1,5 juta kepada siswa berinisial DA tersebut.

"Juga ditawari untuk tinggal di rusun atau Liponsos Kalijudan. Tapi anaknya tidak mau," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti sebelumnya meminta Pemerintah Kota Surabaya memperhatikan DA, menyatakan bahwa kalau Pemerintah Kota tidak segera memberikan solusi tempat tinggal bagi DA maka ia berencana menyewakan indekos di dekat sekolah untuk anak laki-laki itu.

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera itu, DA merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dan selama ini tinggal bersama seorang kakaknya yang sekolah di SMK. Ayah dan ibu mereka sudah lama berpisah dan tidak ada yang tinggal di rumah yang mereka tempati.

Ia menuturkan bahwa anak itu sehari-hari berusaha menghidupi diri sendiri, ayahnya hanya sesekali datang dan memberikan uang sekadarnya.

"Namun saat ditanya DA tidak tahu ayahnya tinggal di mana. Begitu juga keberadaan ibunya, tidak diketahui," ujarnya.

Menurut dia, sekolah sudah menawari DA tinggal di panti namun anak itu tidak mau.

"Saya kira ini butuh pendekatan ke kakaknya dan kepada ayahnya jika sekiranya ayahnya dapat dihubungi. Yang kedua, karena kebutuhan makan di luar sekolah tidak terpenuhi, saya kira ini perlu diperhatikan oleh DP5A dan Dinas Sosial agar DA dapat diintervensi dengan program permakanan agar kebutuhan gizinya terpenuhi," katanya.


 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020