Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan sektor riil harus tetap bertahan di masa pandemi COVID-19 supaya tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para pekerjanya, karena bidang usaha tersebut paling banyak menyerap tenaga kerja.

Untuk menjaga supaya sektor riil tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19, Wapres Ma’ruf mengatakan perlu adanya stimulus dan berbagai upaya untuk menjaga sektor tersebut.

"Diperlukan stimulus dan berbagai upaya untuk menjaga sektor riil tetap bertahan di masa pandemi COVID-19 ini. Sektor inilah yang menyerap banyak tenaga kerja, agar supaya tetap bertahan dan tidak melakukan PHK," kata Wapres Ma’ruf Amin di akun media sosial miliknya, Rabu.
Baca juga: Wapres Ma'ruf sebut iman, imun, aman, amin untuk tangkal COVID-19

Guna menjaga agar sektor-sektor ekonomi yang berhubungan langsung dengan masyarakat itu tetap hidup, Wapres mengatakan Pemerintah telah menyiapkan mitigasinya.

"Pertama, perlu adanya penilaian dan penaksiran secara menyeluruh mengenai seluruh sektor riil yang terdampak," katanya.

Strategi kedua, lanjut Ma’ruf, Pemerintah juga mengutamakan pemberian stimulus kepada pelaku usaha mikro karena berpotensi menjadi penggerak ekonomi masyarakat.

"Kedua, fokus Pemerintah saat ini tidak hanya para pelaku usaha kecil dan menengah, tetapi juga kepada pelaku usaha mikro," katanya pula.

Langkah terakhir, Pemerintah juga akan memperhatikan sektor-sektor informal karena memberi lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Ketiga, hal yang berkaitan dengan sektor informal juga perlu diperhatikan, karena menampung banyak tenaga kerja," ujar Wapres lagi.
 
Pemberian stimulus bagi pelaku usaha di sektor riil tersebut akan dilakukan secara terbuka dan terukur dengan melakukan verifikasi dan evaluasi.

"Skema pemberian stimulus harus memperhatikan cara yang terbuka dan terukur melalui verifikasi dan evaluasi berkala," ujarnya pula.
Baca juga: Wapres: Masyarakat rentan COVID-19 dapat bantuan Pemerintah

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020