Gubernur Jambi Fachrori Umar mengajak para pelaku usaha untuk bergotong royong bersama Pemerintah Provinsi Jambi mengurangi beban masyarakat yang terdampak COVID-19. 

Itu disampaikannya saat pemberian bantuan paket sembako untuk petani produsen karet, pelepasan sembako bersubsidi untuk Kota Jambi dan penyerahan 635 paket sembako dari Satgas Pangan Provinsi Jambi kepada Gubernur Jambi selaku Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Jambi, di halaman parkir Biro Umum Setda Provinsi Jambi, Selasa.

Pemberian bantuan sembako kepada para petani karet juga dihadiri Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, Penjabat Sekda Provinsi Jambi Sudirman, Asisten I Sekda Provinsi Jambi Arpani Saharudin, Asisten II Sekda Provinsi Jambi Agus Sunaryo, Kepala Bulog Jambi Bahktiar AS, Kepala Kesbangpol Provinsi Jambi Mukti, Kepala Dinas Pertanian, serta Kepala Biro Humas dan Protokol Sekda Provinsi Jambi, Johansyah.

Menurut Fachrori, sumbangan bahan pangan yang diberikan Gapkindo (Gabungan Pengusaha Karet Indonesia) Cabang Jambi tersebut sangat berarti bagi warga yang terdampak pandemi COVID-19.

"Dalam masa darurat COVID-19, masyarakat yang mampu membantu warga lainnya yang kekurangan. Sehingga, masyarakat yang kekurangan ini bisa terbantu. Saya sangat mengapresiasi bantuan ini. Kepada donatur yang telah mendonasikan dananya dan kepada instansi terkait yang terlibat saya ucapkan terima kasih dan apresiasi serta penghargaan yang setinggi-tingginya," kata Fachrori.

Fachrori mengatakan, pemerintah terus berupaya melakukan imbauan mencegah penyebaran COVID-19. "Kita harus optimis dan bergandengan tangan mengatasi wabah ini. Kita juga harus tetap produktif, tetapi harus disiplin menjalankan protokol kesehatan, menggalakkan pola hidup bersih dan sehat, selalu berdoa semoga wabah ini cepat berakhir," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerja sama dengan Perum Bulog memberikan bantuan berupa 2.000 paket sembako bersubsidi untuk wilayah Jambi yang dijual dengan harga RP35.000 terdiri dari beras 5 kilogram, gula pasir 1 kilogram, minyak goreng 1 kilogram. Harga normalnya yakni Rp85.000 dan pemerintah memberikan subsidi Rp50.000.

Fachrori juga menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi terus melakukan komunikasi bersama pengusaha dan pimpinan perusahaan karet juga petani karet. Hasil diskusi tersebut, perusahaan karet tetap membeli karet petani dengan harga yang layak sesuai dengan mekanisme pasar yang berlaku.

Sementara Ketua Gapkindo Jambi, Jon Kenedi mengatakan sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, pihak Gapkindo sudah melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan dari Pemerintah Provinsi Jambi, melalui Asisten II Sekda Provinsi Jambi dan Kepala dinas Disperindag Provinsi Jambi, maka Gapkindo dapat mengumpulkan beberapa petani sebagai perwakilan. 

"Kami dari Gapkindo Cabang Provinsi Jambi, dalam keadaan serba sulit saat ini, masih melaksanakan pekerjaan. Pabrik masih kami buka, dengan ketentuan jam kerja sudah dikurangi, tidak seperti dulu lagi, tapi alhamdulilah kami sampai saat ini belum sampai merumahkan karyawan, apalagi PHK, hanya saja jam kerja sudah dikurangi, tapi masih berjalan dengan baik," kata Jon.

Menurutnya dengan berkurangnya jam kerja otomatis pendapatan para petani juga berkurang, untuk itu Gapkindo memberikan bantuan berupa bahan sembako.
 
Plt. Kepala Dinas Perindag Provinsi Jambi, Rosniza menjelaskan tujuan dilaksanakan pembagian sembako dan pasar sembako murah bersubsidi adalah untuk meringankan beban masyarakat di tengah wabah COVID-19. 

"Sudah dilaksanakan mulai dari 27 April sampai 19 Mei di 14 lokasi di pemukiman masyarakat yang berpenghasilan rendah, pedagang, perajin, yang sudah diluncurkan sebanyak 11.000 paket sembako. Yang sudah didistribusikan ke kabupaten/kota se-Provinsi Jambi setiap kabupaten mendapatkan 600 paket terkecuali Kota Jambi mendapatkan 2.000 paket," kata Rosniza.***


 

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020