Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menetapkan daerah setempat dalam status siaga kebakaran hutan dan lahan karena dalam waktu dekat ini memasuki kemarau.

"Meski intensitas hujan di Sumatera Selatan masih tinggi, namun daerah itu telah ditetapkan menjadi status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan," kata Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Minggu.

Berdasarkan prakiraan BMKG Sumsel, kata dia, daerah setempat tidak lama lagi memasuki kemarau.

Ia mengatakan Sumsel rawan kebakaran hutan dan lahan sehingga upaya pencegahan sejak dini harus diutamakan.

"Jadi sebagai upaya antisipasi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan di Sumsel, kami sudah menetapkan status siaga darurat bencana," kata dia.

Dia mengatakan penetapan status itu dengan latar belakang informasi prakiraan musim kemarau tahun ini yang masuk pada dasarian tiga bulan Mei sampai dasarian dua bulan Juni.

"Berdasar data BMKG, puncak kemarau diperkirakan dominan terjadi pada September 2020 dengan kondisi udara panas dan kering yang dapat mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan," katanya.

Ia menyebut pentingnya kesiapsiagaan itu supaya Sumsel tidak terjadi kabut asap seperti pada 2015.

Sebanyak 10 daerah di Sumsel yang berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan, yakni Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu, Muara Enim, Penungkal Abab Lematang Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Musi Rawas Utara, dan Musi Rawas.

"Kita telah berkoordinasi dengan instansi terkait yang intinya agar diutamakan upaya antisipasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan melalui penetapan status itu," kata Herman Deru.

Pihaknya saat ini sedang membentuk pos komando yang melibatkan perangkat daerah dan insansi terkait sesuai tugas dan fungsinya dalam upaya penanggulangan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

Masa penetapan status siaga darurat karhutla itu hingga 31 Oktober 2020.

"Nanti akan dievaluasi jika terjadi perubahan," tambah dia.
 

Pewarta: Ujang Idrus

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020