Sabak, Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi, belum meliburkan sekolah meski kualitas udara di kabupaten itu hingga Selasa (17/10) dalam kondisi tidak sehat dampak dari kabut asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Berdasarkan rilis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanjabtim indeks standar pencemaran udara (ISPU) dalam kondisi tidak sehat berada di angka 159 poin.
Sekolah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih melaksanakan kegiatan sekolah tatap muka, belum ada instruksi dari pemerintah untuk meliburkan siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjabtim Muhamad Eduard mengatakan berdasarkan surat edaran yang diterbitkan pemerintah daerah hanya menginstruksikan kepada kepala sekolah, guru dan siswa agar menggunakan masker dan mengurangi aktifitas di luar ruangan.
Baca juga: Kualitas udara di Tanjabtim membaik,kategori sedang
"Kami masih berpedoman dengan surat Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sehingga belum meliburkan sekolah",kata Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim.
Supriadi wali murid di SD Negeri 61 Muara Sabak Barat meminta pemerintah meliburkan siswa, karena kondisi udara sudah tidak sehat sehingga sangat mengganggu kesehatan. Siswa masih banyak yang tidak masker sesuai instruksi dari sekolah.
"Kasihan terhadap anak saya karena sering batuk kalau pulang sekolah",kata Supriadi.
Pihak sekolah sudah meminta para orang tua agar membekali anak menggunakan masker dari rumah, hanya saja masker yang dipakai tidak bertahan lama kadang kotor bahkan hilang saat di sekolah.
"Dari rumah pakai masker, namanya anak-anak kadang hilang atau malas pakai masker",tutup Supriadi.
Baca juga: Satgas: Jangan bakar lahan