Pemerintah Kota Jambi akan melaksanakan uji coba relaksasi pendidikan di masa pandemi COVID-19 untuk mengembalikan mental bersekolah pada para pelajar.

“Saat ini mental pelajar, khususnya orang tua, harus dibangkitkan untuk mulai aktifitas secara normal, jika tidak dimulai akan sulit mengembalikan pada kehidupan normal,” kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Kamis.

Uji coba relaksasi pendidikan di daerah itu akan dilaksanakan saat memasuki tahun ajaran baru 2020. Namun Fasha menekankan agar seluruh sekolah mempersiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan COVID-19 karena uji coba relaksasi pendidikan tersebut harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.

Uji coba relaksasi pendidikan tersebut akan diikuti oleh sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta. Untuk tahap awal, uji coba relaksasi pendidikan tersebut akan dilaksanakan saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) dimana daerah itu akan melaksanakan PPDB secara dalam jaringan (daring) atau on line dan secara tatap muka atau off line.

Saat proses pelaksanaan PPDB secara tatap muka, akan ditinjau kesiapan sekolah dalam menghadapi uji coba relaksasi pendidikan.

“Saat ini sebagian orang tua siswa masih menganggap sekolah tidak aman, begitu pula dengan peserta didik, dengan uji coba relaksasi pendidikan ini, diharapkan  dapat mengangkat mental peserta didik dan wali murid agar anaknya bisa melaksanakan aktifitas belajar mengajar seperti biasanya,” kata Syarif lagi.

Dalam uji coba relaksasi pendidikan tersebut Pemerintah Kota Jambi tidak memaksa seluruh pelajar tingkat SD dan SMP untuk masuk sekolah. Uji coba relaksasi pendidikan tersebut hanya bagi peserta didik yang ingin masuk sekolah dan bagi wali murid yang mengizinkan anaknya untuk kembali bersekolah.

“Tidak dipaksa, ini bagi peserta didik dan wali murid yang mau saja, namun pihak sekolah tetap membuka sekolahnya, walaupun hanya terdapat dua orang peserta didik yang masuk,” kata Syarif Fasha.

Jam belajar dan jam masuk peserta didik pada uji coba relaksasi pendidikan tersebut nantinya akan diatur agar tidak semua peserta didik masuk secara serentak.

Ia mencontohkan proses belajar mengajar hanya akan dilaksanakan selama tiga jam. Untuk peserta didik tingkat SMP, pelajar kelas sembilan akan masuk dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Selanjutnya peserta didik kelas delapan akan masuk pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB dan peserta didik kelas tujuh masuk pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Begitu pula dengan peserta didik tingkat SD, yang di izinkan untuk mengikuti uji coba tersebut hanya peserta didik kelas empat, lima dan enam. Untuk peserta didik kelas satu, dua dan tiga akan diuji coba setelah uji coba relaksasi tahap pertama dilakukan evaluasi dan berjalan dengan aman.

Begitu pula dengan muatan lokal, jika satu kelas biasa terdapat 30 orang peserta didik, maka dalam tahap uji coba hanya boleh di isi 15 peserta didik. Tujuannya untuk menjaga jarak antar siswa.

“Tidak ada jam keluar main, kantin sekolah tidak diperkenankan untuk buka, jika ingin jajan dan makan silahkan bawa bekal dari rumah,” kata Syarif Fasha.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020