Pemerintah Provinsi Jambi bersama Korem 042/Garuda Putih, perwakilan dari Polda Jambi, BMKG Provinsi Jambi menggelar rapat koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi di Makorem 042/Gapu, Jumat.

Rapat yang berlangsung di Posko Satgas Gabungan (Satgasgab) Karhutla Provinsi Jambi di Makorem 042/Garuda Putih tersebut dipimpin oleh Danrem 042/Garuda Putih, Brigjen TNI M.Zulkifli diikuti oleh Penjabat Sekda Provinsi Jambi Sudirman, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jambi, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, perwakilan dari Polda Jambi dan perwakilan dari BMKG Provinsi Jambi.

Dimana penekanannya yakni sebisa mungkin mencegah terjadinya karhutla dan kalaupun terjadi karhutla, agar secepat mungkin bisa dipadamkan sehingga tidak sampai menjadi kebakaran besar. 

Pejabat tersebut tersebut secara bergantian memberikan paparan tentang upaya pengendalian karhutla di Provinsi Jambi, yang dilanjutkan dengan diskusi untuk memperkuat kesiapan mengendalikan karhutla di Provinsi Jambi.

Semua pihak sepakat agar kondisi karhutla dengan kabut asap tahun 2019 tidak terjadi tahun ini dan seterusnya, namun harus benar-benar berkurang besar-besaran, mengingat besarnya dampak negatif karhutla baik dampak kesehatan maupun dampak perekonomian. Untuk itu pula, semua pihak sepakat untuk bekerja sama dan bersinergi mengendalikan karhutla.

Usai rapat, Penjabat Sekda Provinsi Jambi, Sudirman menyatakan ada tiga daerah yang rawan karhutla di Provinsi Jambi, seperti tahun-tahun sebelumnya. Yakni Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur. 

"Kita berharap ada koordinasi yang padu semua sektor, termasuk kita membaca titik-titik lemah tahun lalu untuk kita perbaiki tahun ini, termasuk kesiapan peralatan. Pak Danrem dan tim akan turun untuk mengecek sumur-sumur termasuk embung-embung yang pernah kita buat pada tahun 2018 dan 2019, mudah-mudahan masih aktif. Kita berharap agar pada saat memasuki masa kemarau, kita sudah siap semua, dari sumber daya manusia atau personilnya, peralatan, termasuk juga kesediaan air yang sering kali langka ketika terjadi karhutla," kata Sudirman.

"Pertemuan hari ini, kita coba menginventarisir berbagai permasalahan, supaya bisa diantisipasi untuk tahun 2020, sehingga jika terjadi kebakaran, kita bisa lebih baik lagi mengatasinya,” jelas Sudirman.

Danrem 042/Garuda Putih, Brgjen TNI M.Zulkifli menyampaikan, musim kemarau di Provinsi Jambi diperkirakan berlangsung bulan Juli sampai September 2020

"Senin (29/6) besok kita rencanakan peningkatan status kesiapsiagaan dalam menghadapi karhutla menjadi siaga darurat, kemudian tanggal 2 Juli akan kita laksanakan apel untuk peningkatan status itu, pengecekan personil dan materil dalam rangka menghadapi karhutla," kata Zulkifli.

Ia mengungkapkan bahwa titik api di Provinsi Jambi sudah dipantau dari Januari 2020 dan ada beberapa titik ditemukan, tetapi di Jambi masih ditemukan hujan sehingga titik apinya tidak membesar, karena lahan-lahan masih basah.

"Kita kerja sama, sama-sama bekerja, dari Polda, TNI, BPBD, Kehutanan, Manggala Agni dan lain sebagainya, kita akan organisir. Senin kita naikkan statusnya dulu, kemudian tanggal 2 Juli kita lakukan apel pengecekan," kata Danrem.***


 

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020