Sebanyak 442 pekerja, termasuk 92 karyawan dan 350 pekerja subkontraktor PetroChina telah menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Tanjabbar uji swab 238 karyawan PetroChina
Hingga saat ini hasil tes PCR karyawan dan pekerja PetroChina tersebut belum dirilis oleh pemerintah. Langkah tersebut diambil sebagai upaya perusahaan untuk memetakan potensi penyebaran COVID-19 di fasilitas operasi perusahaan.
Sebagai langkah tindak lanjut, Dinkes TJB menegaskan perlunya penerapan ketat protokol kesehatan di tempat umum, seperti perkantoran, moda transportasi, tempat makan dan permukiman. Misalnya, dari 350 pekerja subkontraktor yang dites PCR, berapa orang yang bermukim di camp perusahaan dan berapa orang yang tinggal di pemukiman masyarakat.
“Kita perlu memastikan protokol kesehatan yang ketat bagi para pekerja ini,” kata Andi.
Sementara itu, pada Selasa (28/7) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd. mengikuti rapat koordinasi dengan beberapa instansi pemerintah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai tindak lanjut penanganan 15 orang pekerja PetroChina yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca juga: Gugus Tugas akan uji usap massal karyawan PetroChina
Vice President Human Resources and Relations PetroChina Dencio Renato Boele mengatakan kehadiran pimpinan perusahaan PetroChina dalam rapat koordinasi tersebut merupakan bukti keterbukaan dan keseriusan perusahaan dalam penanganan medis para pekerja yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Pada Senin, (27/7) juru bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Tanjung Jabung Barat Taharuddin menyatakan 15 orang pekerja PetroChina yang bekerja di Betara Gas Plant (BGP) terkonfirmasi positif COVID-19. Saat ini, sebagian besar pasien sudah dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Jambi dan beberapa lainnya masih ditempatkan di fasilitas isolasi PetroChina di Betara.
“Sebagian besar pasien positif COVID-19 di PetroChina merupakan pekerja subkontraktor yang berasal dari beberapa perusahaan, termasuk PT CUA dan PT SNP,” kata Dencio.
Baca juga: PetroChina sebut satu karyawan dan 3 pekerja subkontraktor terinfeksi
Baca juga: Empat pasien baru COVID-19 Tanjabbar hasil tracking di PetroChina
Fasilitas isolasi yang tersedia merupakan tempat penanganan sementara untuk pasien COVID-19 sebelum pekerja tersebut dirawat di rumah sakit. Karena keterbatasan jarak dan waktu, tidak semua pasien dapat langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan dan isolasi.
“Semua penanganan pasien positif COVID-19 di PetroChina dilakukan atas koordinasi dengan Satgas COVID-19. Fasilitas yang kami sediakan layak dan mengikuti standar kesehatan yang ditetapkan pemerintah,” kata Dencio.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020