Cianjur, Antarajambi.com - Ratusan pegawai pabrik sepatu PT Pou Yuen
Indonesia di Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa
dipulangkan karena mengalami kesurupan massal.
MR (21), seorang karyawan PYI, saat dihubungi Rabu meuturkan,
kesurupan massal tersebut berawal dari gedung produksi sepatu Converse,
dimana seorang karyawati tiba-tiba menjerit, disusul karyawan lainnya
yang mengalami kondisi serupa.
"Kalau tidak salah sampai 200 orang mengalami kerasukan masal di
bagian produksi sepatu Converse, sebagian besar menjerit dan menangis,
bahkan ada yang sampai tidak sadarkan diri dan mengeram," katanya.
Selang beberapa saat kerasukan merembet ke gedung lainnya di gedung
produksi sepatu Nike. "Ada sekitar 50 karyawan di gedung Nike yang
kerasukan, setengah jam setelah kesurupan di gedung Converse," katanya.
Dia
menjelaskan, karyawan lainnya yang berada di gedung yang terjadi
kerasukan massal berhamburan keluar gedung, sebagian di antaranya
berusaha menenangkan karyawan yang kerasukan.
"Pekerjaan langung
ditinggal, sibuk megang teman yang kerasukan. Tapi ada juga yang keluar
gedung karena takut ketularan," katanya.
Setelah kejadian tersebut, lanjut dia, sebagian karyawan yang
berada di gedung produksi sepatu Nike dan Converse dipulangkan karena
pihak perusahaan takut kerasukan merembet ke gedung lain yang jaraknya
saling berdekatan.
Sementara staf HRD PT PYI, yang minta namanya tidak dirahasiakan,
membenarkan hal tersebut, dimana ratusan karyawan terpaksa dipulangkan
karena mengalami kerasukan massal. Hal tersebut terjadi menjelang jam
istirahat, dimana seorang karyawan mengalami kerasukan dan disusul
karyawan lain di gedung yang letaknya berdekatan.
"Karyawan yang mengalami kerasukan massal langsung dipulangkan,
tidak semua karyawan yang dipulangkan. Saat ini situasi sudah
terkendali, kami mendatangkan sejumlah ustad dan ulama untuk mengobati
karyawan yang kerasukan," katanya.
Selama kerasukan massal berlangsung, belasan jurnalis yang meliput
kejadian itu dihalangi satpam PT PYI, sehingga tidak dapat masuk ke
dalam area perusahaan.
"Kami minta maaf teman-teman wartawan tidak bisa masuk karena perintah direksi, saat ini tengah ditangani," katanya.
Ada-ada saja, ratusan karyawan pabrik sepatu kesurupan bareng
Rabu, 1 Februari 2017 17:08 WIB