Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta semua masyarakat Indonesia menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) sebagai salah satu amanat penting yang tertuang dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945.

"Saya ingin mengajak kita semua melaksanakan salah satu amanat terpenting dari UUD 1945, yaitu kewajiban setiap warga negara untuk menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," kata Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada peringatan Hari Konstitusi Tahun 2020 di Jakarta, Selasa.

Ma'ruf mengatakan bentuk konkret penghormatan terhadap HAM saat ini ialah terkait kedisiplinan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan di masa pandemik COVID-19.

Baca juga: Wapres sebut capaian pembangunan cukup membanggakan sebelum pandemi

Baca juga: Wapres Ma'ruf hadiri peringatan Hari Konstitusi 2020 secara virtual

"Bentuk paling nyata saat ini adalah diperlukannya kepatuhan semua orang, termasuk diri kita sendiri, untuk secara disiplin menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah," ujarnya menambahkan.

Dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, menjaga jarak antarsesama, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir; maka hak setiap warga negara untuk terbebas dari COVID-19 akan terpenuhi.

Pandemik COVID-19 saat ini tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan, kata Ma'ruf, melainkan juga berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi secara nasional.

"COVID-19 kini telah menimbulkan disrupsi terhadap sendi-sendi kehidupan sosial, budaya, peribadatan dan kegiatan keagamaan, ekonomi masyarakat, serta tidak luput pula kondisi keuangan negara," ucapnya menjelaskan.

Pandemik juga menyebabkan krisis multidimensi dan ketidakpastian sebagai dampak dari berbagai penyesuaian kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Oleh karena itu, di momen peringatan Hari Konstitusi yang juga bertepatan dengan peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI, Ma'ruf meminta semua elemen masyarakat dan juga penyelenggara negara untuk tidak putus asa dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa.

"Situasi krisis tidak boleh membuat kita lemah ataupun lengah, apalagi menyerah, putus asa dan tidak boleh kehilangan arah," ujarnya.

Baca juga: Penyerapan anggaran PEN rendah, Wapres minta Menkeu siapkan skenario

Baca juga: Wapres: Banyak daerah belum serius lakukan tes usap masif

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020