Dosen yang juga dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) dr Anton Sony Wibowo, Sp.THT-KL, M.Sc., FICS mengatakan bahwa malaise atau kondisi lemah, letih, dan lesu bisa menjadi salah satu gejala ringan infeksi COVID-19.

"Malaise ini muncul sebagai respons imun tubuh melawan infeksi," katanya melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan bahwa malaise tidak hanya muncul sebagai gejala COVID-19. Gejala ini juga banyak dijumpai pada penyakit lainnya yang disebabkan adanya infeksi (penyakit infeksi) seperti infeksi virus saluran pernapasan lain, infeksi bakteri atau gangguan hormonal.

Menurut dia malaise merupakan gejala yang mirip dengan kelelahan atau "fatigue". Kendati begitu, terdapat perbedaan antara malaise dengan "fatigue".

"Kalau 'fatigue' lebih cenderung terkait fisik," kata dosen Departemen THT-KL Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini.

Dia menjelaskan malaise terjadi sebagai bentuk respons imun tubuh atau adanya peradangan. Sedangkan "fatigue" lebih ke arah rasa kekurangan energi yang dapat terkait dengan penyakit tertentu seperti diabetes, anemia, penyakit jantung, dan lainnya.

Ian menyarankan orang yang merasa malaise disertai dengan gejala lain serta memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 mengecek kesehatan di rumah sakit.

"Apabila merasa mengalami malaise dan ada gejala lain atau ada riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19, sebaiknya segera memeriksakan diri di rumah sakit," demikian  Anton Sony Wibowo.

Baca juga: Akademisi UGM: PSBB harus dimulai dari RT/RW

Baca juga: Guru Besar UGM positif COVID-19 meninggal dunia

Baca juga: PUPR: RS UGM sebagai rujukan Covid dilengkapi teknologi smart system
 

Pewarta: Luqman Hakim

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020