Jakarta (ANTARA) - Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, relawan dan penggiat media sosial yang fokus dalam penanggulangan penyebaran COVID-19 Dr. Tirta Mandira Hudhi membagikan cara menyembuhkan anosmia, yang merupakan salah satu gejala seseorang terpapar COVID-19.
Anosmia atau kehilangan indera penciuman terkadang tidak kunjung pulih meskipun penderita sudah tidak merasakan demam ataupun batuk usai menjalani isolasi lebih dari 10 hari.
"Cara menyembuhkan anosmia secara logis adalah kita menambahkan banyak zat-zat pembangun tubuh. Apa saja zat pembangun sel tubuh? Yaitu protein. Nutrisi yang mencukupi itu akan membuat protein kita cukup," ujar Tirtha dalam diskusi yang digelar secara daring, Sabtu (17/7).
Selain itu, penderita COVID-19 juga harus memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh. Tirta mengatakan kebutuhan vitamin tidak hanya dipenuhi dari suplemen tetapi juga bisa dari buah-buahan dan sayur.
Satu hal lainnya yang juga harus dilakukan untuk menyembuhkan anosmia adalah dengan beristirahat total.
"Kenapa sih anosmia itu tidak sembuh-sembuh? Karena banyak orang itu ngomongnya isoman (isolasi mandiri), tetapi dia masih aktif, masih mengerjakan sesuatu, masih nongkrong garap kerjaan, itu akan menghalang-halangi energi kita untuk penyembuhan," kata Tirta.
Tirta mengatakan antibodi manusia menghabiskan energi yang besar saat sedang melawan penyakit di dalam tubuh. Jika masih melakukan aktivitas berat saat sakit, penderita COVID-19 akan merasa semakin lemas.
"Itulah pentingnya kenapa kita harus bed rest," kata dia.