Sejumlah petani Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi mengeluhkan anjloknya harga getah karet dari harga normal Rp9.000 menjadi Rp5.000 per kilogram, penurunan berlangsung dalam setahun terakhir.
"Harga getah karet kini tidak seperti dulu, turun drastis apalagi dalam beberapa bulan terakhir setelah ada wabah Covid-19, harga karet ikut terdampak ", kata Rohimin (60) seorang petani karet warga Desa Nagasari Kecamatan Mestong, Rabu (16/9).
Para petani di wilayahnya itu, kini banyak membiarkan perkebunan karet tanpa perawatan bahkan ada yang menebangi untuk di tanami sawit. Harga sawit yang terus membaik menjadi salah satu alasan mereka mengganti komoditas di kebunnya.
Begitu juga petani karet lainnya, Noh (55) seorang petani karet warga Sebapo Kabupaten Muarojambi yang mengaku sejak harga karet anjlok untuk kebutuhan sehari-hari cukup saja susah. Belum lagi untuk keperluan lainnya.
"Kami berharap ke depan harga karet kembali naik sehingga kembali menjadikan andalan para petani," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"Harga getah karet kini tidak seperti dulu, turun drastis apalagi dalam beberapa bulan terakhir setelah ada wabah Covid-19, harga karet ikut terdampak ", kata Rohimin (60) seorang petani karet warga Desa Nagasari Kecamatan Mestong, Rabu (16/9).
Para petani di wilayahnya itu, kini banyak membiarkan perkebunan karet tanpa perawatan bahkan ada yang menebangi untuk di tanami sawit. Harga sawit yang terus membaik menjadi salah satu alasan mereka mengganti komoditas di kebunnya.
Begitu juga petani karet lainnya, Noh (55) seorang petani karet warga Sebapo Kabupaten Muarojambi yang mengaku sejak harga karet anjlok untuk kebutuhan sehari-hari cukup saja susah. Belum lagi untuk keperluan lainnya.
"Kami berharap ke depan harga karet kembali naik sehingga kembali menjadikan andalan para petani," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020