Dampak pandemi COVID-19 kerap membuat sejumlah pelaku usaha sol sepatu di Kota Jambi pulang tanpa membawa penghasilan.

"Warga yang mau sol sepatu selama pandemi jauh menurun, untuk mencari satu orang dalam satu hari saja sulit," kata Pelaku sol sepatu di Jambi Ikang, Jum'at. 

Ikang menuturkan, pernah ia beberapa hari tidak mendapatkan pelanggan. Dijelaskannya, dalam setiap hari Ia membawa uang sebanyak Rp40 ribu untuk persiapan kembalian jika ada yang saol sepatu. 

Namun uang yang ia bawa tidak bertambah, malah saat pulang uang yang di bawanya tersisa Rp15 ribu karena tidak ada yang mengesol sepatu. 

"Ada sekitar lima hari kejadian serupa saya alami," kata Ikang. 

Selain itu, Ikang juga mengeluhkan tidak adanya bantuan dari Pemerintah. Selama pandemi COVID-19 mewabah Ia tidak pernah tersentuh bantuan dari Pemerintah. 

Tidak hanya Ikang, tukang sol sepatu lainnya Bedul juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut Bedul, dalam beberapa tahun terakhir kondisi saat ini yang terburuk. 

"Ini yang terburuk, kita sampai alami tidak ada pelanggan," kata Bedul. 

Meski demikian, saat ini kondisi tersebut menurut Ikang sudah mulai membaik. Dimana dalam satu hari sudah ada satu atau dua warga yang datang untuk men sol sepatu. 

Biaya jasa sol sepatu yang di patok tukang sol sepatu di daerah itu cukup terjangkau. Untuk sol sepasang sepatu cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp15 ribu. Selain jasa sol sepatu, juga tersedia jasa semir sepatu dan permak sendal dan sepatu.  

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020