Wakil Wali Kota Jambi H Maulana menyebutkan "alarm' peningkatan paparan COVID-19 di daerah itu "sudah menyala" yang ditandai dengan peningkatan signifikan jumlah pasien terkonfirmasi positif di kota itu dalam beberapa hari terakhir.
"Kita sudah memasuki kondisi yang alarmnya sudah menyala," kata Wakil Wali Kota Jambi H Maulana yang disampaikan pada saat pembukaan Kegiatan Padat Karya Kali Bersih (Padat Kasih) di Kota Jambi, Senin.
Ia menegaskan, saat ini lebih banyak yang sakit karena terpapar COVID-19 dari pada jumlah yang sembuh yang sembuh dari infeksi virus itu. Jumlah yang masih dalam perawatan dan penangnaan isolasi saat ini 94 orang, dan yang sudah sembuh 83 orang.
Artinya kata dia, masih lebih banyak pasien yang masih dirawat dibanding yang sudah sembuh.
Berdasarkan data terakhir kapasitas ruang perawatan dan isolasi kata Maulana, kapasitas di rumah sakit sebanyak 50 tempat tidur dan Bapelkes 50 tempat tidur. Sedangkan update terakhir jumlah pasien terpapar COVID-19 di Kota Jambi saat ini berjumlah 94 orang.
"Belum lagi dalam pengumunan hari ini (Senin, 28/9)," kata Maulana.
Terkait kondisi tersebut, pihaknya akan melakukan pengetatan dalam penanganan COVID-19. Langkah antara lain dengan melakukan pentupan tempat hiburan malam, penutupan kawasan bebas kendaraan Tugu Keris, dan kawasan Gubernuran serta beberapa rest area.
Pihaknya akan menyiapkan beberapa rumah sakit dan hotel untuk perawatan serta ruang isolasi pasien COVID-19. Termasuk juga di Graha Lansia Kota Jambi.
"Dalam pengetatan kali ini, semua wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan, wajib pakai masker siapapun mereka yang masuk dari manapun ke Kota Jambi, wajib menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Ia menyebutkan, bila tidak dilakukan pengetatan dalam penegakan protokol kesehatan dan peningkatan kedisplinan dari warga Kota Jambi maka potensi daa tampung fasilitas kesehatan bakal tak mencukupi lagi.
"Kalau tidak, rumah sakit kita akan kolaps, perawatan pasien bisa dilakukan sampai di lorong-lorong. Kita tidak ingin sampai rumah sakit kolaps seperti itu, semua harus disiplin terapkan protokol kesehatan," kata M Maulana.
Sementara itu berdasarkan grafik peningkatan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 Kota Jambi dalam beberapa hari terakhir terus mengalami peningkatan signifikan, sehingga pemerintak kota melakukan langkah-langkah lebih intensif lagi dalam penegakan dan penerapan protokol kesehatan bagi warga di kota itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"Kita sudah memasuki kondisi yang alarmnya sudah menyala," kata Wakil Wali Kota Jambi H Maulana yang disampaikan pada saat pembukaan Kegiatan Padat Karya Kali Bersih (Padat Kasih) di Kota Jambi, Senin.
Ia menegaskan, saat ini lebih banyak yang sakit karena terpapar COVID-19 dari pada jumlah yang sembuh yang sembuh dari infeksi virus itu. Jumlah yang masih dalam perawatan dan penangnaan isolasi saat ini 94 orang, dan yang sudah sembuh 83 orang.
Artinya kata dia, masih lebih banyak pasien yang masih dirawat dibanding yang sudah sembuh.
Berdasarkan data terakhir kapasitas ruang perawatan dan isolasi kata Maulana, kapasitas di rumah sakit sebanyak 50 tempat tidur dan Bapelkes 50 tempat tidur. Sedangkan update terakhir jumlah pasien terpapar COVID-19 di Kota Jambi saat ini berjumlah 94 orang.
"Belum lagi dalam pengumunan hari ini (Senin, 28/9)," kata Maulana.
Terkait kondisi tersebut, pihaknya akan melakukan pengetatan dalam penanganan COVID-19. Langkah antara lain dengan melakukan pentupan tempat hiburan malam, penutupan kawasan bebas kendaraan Tugu Keris, dan kawasan Gubernuran serta beberapa rest area.
Pihaknya akan menyiapkan beberapa rumah sakit dan hotel untuk perawatan serta ruang isolasi pasien COVID-19. Termasuk juga di Graha Lansia Kota Jambi.
"Dalam pengetatan kali ini, semua wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan, wajib pakai masker siapapun mereka yang masuk dari manapun ke Kota Jambi, wajib menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Ia menyebutkan, bila tidak dilakukan pengetatan dalam penegakan protokol kesehatan dan peningkatan kedisplinan dari warga Kota Jambi maka potensi daa tampung fasilitas kesehatan bakal tak mencukupi lagi.
"Kalau tidak, rumah sakit kita akan kolaps, perawatan pasien bisa dilakukan sampai di lorong-lorong. Kita tidak ingin sampai rumah sakit kolaps seperti itu, semua harus disiplin terapkan protokol kesehatan," kata M Maulana.
Sementara itu berdasarkan grafik peningkatan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 Kota Jambi dalam beberapa hari terakhir terus mengalami peningkatan signifikan, sehingga pemerintak kota melakukan langkah-langkah lebih intensif lagi dalam penegakan dan penerapan protokol kesehatan bagi warga di kota itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020