Ny Ulia (41),  seorang ibu rumah tanggaa di Kelurahan Buluran Kenali RT 17 Kota Jambi memiliki keterampilan membuat hantaran pernikahan. 

"Cara pembuatan dan bentuknya tergantung dari permintaant orang yang pesan.Bila mereka ingin membentuk mesjid saya bikin mesjid kalau mereka ingin kubah atau seperti Ka'bah saya bikin seperti itu, " kata Ny Ulia ketika ditemui di rumahnya, Selasa.

Untuk penggunaan bahan-bahan tergantung dari bentuk dari lipatan itu sendiri, tidak semua alat-alat itu dipergunakan, semuanya tergantung kebutuhan. 

"Untuk bentuk masjid ini semua bahan-bahan itu dipergunakan kecuali kawat," kata perempuan berputra tiga itu.

Bahan-bahan yang digunakan seperti karet gelang, pita, jarum pentul, gunting, double tip, lem, kardus, koran, kawat pita, bunga kertas atau bunga kain, bunga yang sering untuk hiasan di meja-meja ataupun yang hiasan di dinding.

"Modal untuk koran, kawat, kardus, pita penghias kurang lebih Rp 400 ribu. Sedangkan untuk modal kotak hantaran itu tergantung yang diminta," kata Ulia.

Ia menyebutkan dalam memproduksi, ia membutukan akrilik untuk  6 kotak hantaran. Satu kotaknya dibuat sama dengan disablon Rp300  ribu. Bila untuk enam unit tinggal dikalikan enam.

Harga yang ditawarkan sesuai dengan yang unit hantaran dibuat, ada yang dari kaca lebih mahal dari kotak plastik, sesuai dengan bahan dan kualitasnya.
Untuk menghiasi satu unit hantaran pernikahan ia mendapat upah bevariasi mulai Rp150 ribu hingga Rp900 ribu. .

 Namun Ny Ulia tidak melipat hantaran berbentuk hewan atau boneka, namun belakangan ia tidak lagi membuat menyerupai hewan karena alasan keyakinannya. 

"Selama ini saya membuat bentuk hantaran dengan banyak macam hewan, tapi sekarang tidak lagi," kata Ny Ulia menambahkan.
 

Pewarta: Amanah Firnanda

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020