Berawal dari melihat tumpukan sisa kayu yang ada di mebel, Indra Santoso (21) mahasiswa Universitas Jambi (Unja) merintis usaha rak bunga untuk bangkit dimasa pandemi COVID-19.

"Ketika saya melihat sisa kayu yang ada di mebel dekat rumah, maka terpikir oleh saya untuk dimanfaatkan menjadi barang yang mempunyai harga jual seperti membuatnya menjadi rak bunga," kata Indra Santoso, Selasa.

Ia meyebutkan, idenya muncul pada saat melihat tumpukan sisa sisa kayu di bengkel mebel,  sehingga terlintas  untuk memanfaatkannya menjadi produk bernilai tambah.

"Dan timbulah ide untuk membuat rak bunga",  hasil usahanya itu menjadi pengalaman pertamanya merintis usaha ini," kata Indra

Bermodalkan Rp500 ribu, Indra dapat menjual 12 rak bunga dengan keuntungan bersih Rp2 juta dalam sebulan merintis usaha itu. Untuk harga rak bunga yang dijual  bervariasi mulai dari Rp150 ribu sampai Rp400 ribu.

"Dari awal penjualan pada 1 September sampai sekarang ini sudah terjual 12 rak bunga, dengan harga yang berbeda-beda dan keuntungannya sekitar Rp2 juta" kata Indra mahasiswa jurusan Arkeologi Unja itu.

Dia juga mengatakan agar mahasiswa tetap produktif dan kreatif di tengah pandemi saat ini dan melihat situasi kebutuhan pasar untuk dapat dijadikan peluang usaha.

Ia berfikir jernih untuk mensiasati masa pandemi, dimana seseorang termasuk para  mahasiswa harus kreatif dan dapat melihat situasi kebutuhan pasar. 

"Tetap bertahan se-kreatif mungkin di masa pandemi dengan caramu masing-masing, tentu mempertimbangkan kebutuhan pasar atau merintis pasar baru," katanya.



 

Pewarta: Pahrul Rozi

Editor : Nanang Mairiadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020