Pelaku usaha pembenihan ikan di Provinsi Jambi selama pandemi COVID-19 terjadi terus memperluas pemasaran benih ikan untuk mengatasi penurunan penjualan.

“Sejak pandemi COVID-19 terjadi, penjualan benih ikan menurun sekitar 50 persen, untuk mengatasi menurunnya penjualan kita memperluas pemasaran ke luar daerah,” kata pelaku usaha pembenihan ikan Paryanto di Jambi, Senin.

Sebelum pandemi COVID-19 terjadi, dalam wilayah Provinsi Jambi masih menjadi prioritas Paryanto untuk memasarkan benih benih ikan. Namun sejak pandemi terjadi, permintaan benih ikan dalam wilayah Jambi mengalami penurunan yang cukup drastis.

Menurunnya permintaan benih ikan di tingkat pembudidaya ikan karena daya beli masyarakat di daerah itu terhadap ikan menurun.

Dijelaskan Paryanto, jalur pemasaran benih ikan keluar daerah Jambi tersebut sudah di rintis dalam beberapa tahun terakhir. Benih benih ikan tersebut diantaranya di pasarkan ke Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Pekanbaru, Riau.

“Karena permintaan dalam wilayah Jambi menurun, maka pemasaran lebih diefektifkan ke luar daerah,” kata Paryanto.

Terdapat beberapa jenis ikan yang dibenihkan oleh Paryanto, diantaranya ikan lele, patin, nila, gurami dan ikan mas.

Tidak hanya memperluas jalur pemasaran, namun Paryanto turut menurunkan harga jual. Dimana harga benih ikan tersebut menurun sekitar 30 persen, disesuaikan dengan umur dan besarnya benih ikan.

“Biasanya satu ekor benih kita jual Rp75,” kata Paryanto.

Selain sebabkan harga jual yang menurun, produksi benih ikan pun turut menurun. Dalam satu bulan Paryanto biasa memproduksi benih ikan lele satu juta empat ratus ribu. Sejak pandemi COVID-19 produksi benih lele Paryanto hanya berkisar delapan ratus ribu bibit. Begitu juga dengan produksi benih ikan jenis lainnya.

Kondisi tersebut tidak hanya dialami oleh Paryanto, seluruh pelaku pembenihan ikan di Desa Kumpe Kabupaten Muaro Jambi yang merupakan sentra pembenihan ikan turut alami hal yang serupa.

“Di wilayah saya ini ada sekitar 40 orang pelaku pembenihan ikan, semua alami kondisi serupa, bahkan ada yang menutup sementara pembenihan dan beralih menjadi buruh bangunan karena terdampak pandemi COVID-19 ini,” kata Paryanto.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020