Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi mendatangkan dua ton bawang merah dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dalam rangka pengendalian harga dan memenuhi kebutuhan di pasaran.
"Untuk langkah intervensi pengendalian harga selama sepekan ke depan, kami mendatangkan dua ton bawang merah dari Kabupaten Brebes," kata Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih di Jambi, Sabtu.
Aksi pembelian bawang dari Brebes ini sebagai respons atas tren kenaikan harga bawang merah.
Intervensi pengendalian harga tersebut, kata Sri, sebagai wujud implementasi langkah kongkrit Pemkot Jambi untuk memastikan harga kebutuhan pokok masyarakat dapat terjangkau oleh masyarakat dan ketersediaan pasokan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Sri menegaskan secara nasional ada kenaikan harga untuk bawang merah, begitu juga yang terjadi di Kota Jambi.
Langkah ini, kata dia, menjadi upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga di tengah masyarakat.
Selanjutnya Pemkot Jambi akan melakukan operasi pasar bawang merah selama sepekan ke depan, di sejumlah pasar di Kota Jambi.
"Kita akan gelar operasi pasar bawang merah dan juga ada cabai merah, beras, gula, dan minyak di beberapa pasar tradisional. Seperti Pasar Talang Banjar dan lainnya," kata dia.
Pada Operasi pasar itu, Pemkot Jambi menyediakan barang dengan harga terjangkau. Masyarakat dipersilakan berbelanja dengan bijak yakni membeli bawang secukupnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Dia menjamin stok komoditas pangan tersedia di Kota Jambi.
Dia berharap langkah kongkrit yang dilakukan oleh Pemkot Jambi tersebut akan berdampak positif pada upaya pengendalian inflasi, terutama menjaga ketersediaan pasokan dan pengendalian harga komoditas yang cukup bergejolak di Kota Jambi.
Pembelian bawang merah di Kabupaten Brebes merupakan implementasi dari kerja sama antardaerah (KAD) yang diinisiasi oleh Pemkot Jambi dengan Kabupaten Brebes sejak tahun lalu.
Untuk komoditas lain seperti cabai dan beras, Pemkot Jambi juga telah menjalin kerjasama daerah dengan beberapa pemerintah daerah lainnya. Untuk pembelian komoditas, Pemkot Jambi juga menggandeng Koperasi Pegawai Negeri KPN-KPKJ.
Pembelian komoditas ini juga didukung penuh oleh Bank Indonesia yang membantu pembiayaan distribusi dan pengangkutan dari penghasil hingga ke Kota Jambi.
Subsidi harga juga menggunakan dana BTT, yang dialokasikan khusus untuk pengendalian inflasi di Kota Jambi. Subsidi harga tersebut bertujuan untuk memastikan harga di Kota Jambi tetap sama dengan harga di daerah penghasil.
Sebelumnya, Kota Jambi juga telah mengimplementasikan kerjasama daerah lainnya, dengan melaksanakan pembelian cabai merah di Kabupaten Sleman dan Purworejo untuk pengendalian harga dan pasokan di Kota Jambi, yang saat itu mengalami kondisi kenaikan harga cabai merah secara signifikan. Upaya tersebut membuahkan hasil positif, terbukti tren harga cabai merah di Kota Jambi hingga saat ini cenderung stabil terkendali.
Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih telah menyiapkan beberapa rencana strategis dan juga sekaligus telah mengimplementasikan upaya kongkrit pengendalian inflasi Kota Jambi, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang selama tahun 2024.
Pemkot Jambi gencar melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk stabilisasi harga dan terjaminnya ketersediaan pasokan di tengah masyarakat. Upaya yang telah dilakukan antara lain, Gerakan Pangan Murah (GPM), operasi pasar murah, subsidi atas komoditas bolatile food, sidak pasar dan gudang, gerakan menanam dan kerjasama daerah dengan daerah penghasil.
Langkah kongkrit upaya pengendalian inflasi di Kota Jambi tersebut diharapkan dapat membantu menjaga perekonomian daerah dan daya beli masyarakat, sehingga kemudian berdampak pada terkendalinya inflasi di Kota Jambi.