Sektor busana atau fesyen muslim berpotensi untuk berkontribusi pada ekonomi Indonesia, menurut Kepala Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah Bank Indonesia, M. Anwar Bashori.
Baca juga: Indonesia Modest Fashion Week angkat tema warisan budaya pesisir
Baca juga: Desainer: Indonesia berpeluang jadi barometer "modest fashion"
Lebih lanjut, Anwar menilai dengan adanya pandemi COVID-19 yang menuntut segala aktivitas beralih menjadi digital dan virtual, bisa menjadi peluang baru bagi para pelaku di industri fesyen untuk merambah pasar lebih luas lagi, dengan mengikuti berbagai gelaran fesyen internasional secara virtual.
"Harapannya, dengan adanya fashion week, dan gelaran fesyen lain, bisa jadi kesempatan ekspansi, terlebih dengan virtual showcase juga bisa jadi jalan dan kontribusi ekonomi Indonesia," imbuhnya.
Ia optimistis bahwa fesyen dan busana Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain. Menurut Anwar, kekuatan Indonesia berada di nilai lokal dan budaya (local wisdom and herritage value) yang terpampang di kain-kain tradisional hingga model busananya.
"Dengan adanya ide sustaibable fashion dan local wisdom Indonesia ini jadi kekuatan fesyen Indonesia. Bukan cuma jual barang, tapi konsep dan nilainya," kata Anwar.
Baca juga: "Modest fashion" dan popularitasnya yang mendunia
Baca juga: "Jeny Tjahyawati X Buccheri" akan tampil di Miami Modest Fashion Week
"Ini mirip-mirip dengan ekonomi syariah, bukan fatwanya yang dijual, tapi value-nya. Potensi ini luar biasa. Local herritage kita: UMKM, index giving, welas asih, dan seni, tidak sama dengan negara lain," imbuhnya.
Bank Indonesia sendiri terlibat di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang merupakan ajang tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia.
Penyelenggaraan ISEF yang telah memasuki tahun ketujuh ini sebagai upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional guna turut mendorong pemulihan ekonomi nasional.
ISEF bertujuan mendorong pengembangan rantai ekonomis bagi ekosistem halal, di mana fesyen muslim merupakan salah satu sektor prioritas di dalamnya.
Sementara itu, Sebanyak 10 perancang busana dan empat merek aksesori dari Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA Indonesia) siap untuk tampil dalam pekan mode internasional Virtual Fashion Show Mercedes-Benz Fashion Week Russia, petang ini pukul 19.00 WIB.
Baca juga: 10 desainer IKRA unjuk gigi di Mercedes-Benz Russia Fashion Week 2020
Baca juga: Busana modest baru dari Hana Tajima untuk mengekspresikan diri
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020