Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta warga selalu waspada kemungkinan erupsi Gunung Merapi saat mencari rumput untuk pakan ternak, terutama di zona rawan bencana berjarak kurang dari lima kilometer dari puncak.
"Daerah jelajah warga yang mencari rumput ini kan bisa sampai ke atas, bahkan sampai radius tiga kilometer dari puncak Merapi. Dengan perkembangan aktivitas Merapi saat ini kami minta warga tetap selalu waspada terhadap setiap perkembangan aktivitas Merapi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwn di Sleman, Minggu.
Dia mengatakan pencari rumput memang rata-rata sudah mengenal medan di kawasan lereng Merapi, namun kewaspadaan tetap diperlukan karena aktivitas vulkanik gunung itu sangat memungkinkan tiba-tiba naik.
"Selain itu saat ini juga sudah masuk musim hujan, sehingga cukup rawan," katanya.
Ia mengimbau warga yang mencari rumput untuk pakan ternak ke atas hanya mereka yang kondisi fisiknya memungkinkan untuk bergerak dengan cepat, sehingga bila terjadi sesuatu di lereng Merapi dapat segera menghindar.
"Utamanya warga yang masih muda, meskipun banyak juga warga yang sudah tua juga terbiasa mencari rumput di atas," katanya.
Pihaknya berupaya membantu warga pencari rumput dengan menyediakan kendaraan angkutan, sehingga warga bisa bersama-sama saat mencari pakan ternak.
"Selama ini kan banyak warga yang menggunakan sepeda motor untuk mengangkut pakan ternak, sehingga kami upayakan bisa menyediakan truk untuk dipakai bersama-sama mengangkut pakan ternak," katanya.
Panewu (Camat) Cangkringan Suparmono mengatakan saat ini sejumlah warga Dusun Kalitengah Lor yang ada di barak pengungsian Glagaharjo masih banyak yang beraktivitas mencari pakan ternak di lereng Merapi.
Bahkan, masih banyak ternak milik warga yang belum diungsikan.
"Sehingga setiap pagi warga ini kembali naik ke Kalitengah Lor untuk mengurus ternaknya, termasuk mencari rumput pakan ternak di lereng Merapi. Namun, kami minta mereka yang naik ke atas, kalau bisa paling lambat jam 18.00 WIB sudah kembali ke barak pengungsian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"Daerah jelajah warga yang mencari rumput ini kan bisa sampai ke atas, bahkan sampai radius tiga kilometer dari puncak Merapi. Dengan perkembangan aktivitas Merapi saat ini kami minta warga tetap selalu waspada terhadap setiap perkembangan aktivitas Merapi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwn di Sleman, Minggu.
Dia mengatakan pencari rumput memang rata-rata sudah mengenal medan di kawasan lereng Merapi, namun kewaspadaan tetap diperlukan karena aktivitas vulkanik gunung itu sangat memungkinkan tiba-tiba naik.
"Selain itu saat ini juga sudah masuk musim hujan, sehingga cukup rawan," katanya.
Ia mengimbau warga yang mencari rumput untuk pakan ternak ke atas hanya mereka yang kondisi fisiknya memungkinkan untuk bergerak dengan cepat, sehingga bila terjadi sesuatu di lereng Merapi dapat segera menghindar.
"Utamanya warga yang masih muda, meskipun banyak juga warga yang sudah tua juga terbiasa mencari rumput di atas," katanya.
Pihaknya berupaya membantu warga pencari rumput dengan menyediakan kendaraan angkutan, sehingga warga bisa bersama-sama saat mencari pakan ternak.
"Selama ini kan banyak warga yang menggunakan sepeda motor untuk mengangkut pakan ternak, sehingga kami upayakan bisa menyediakan truk untuk dipakai bersama-sama mengangkut pakan ternak," katanya.
Panewu (Camat) Cangkringan Suparmono mengatakan saat ini sejumlah warga Dusun Kalitengah Lor yang ada di barak pengungsian Glagaharjo masih banyak yang beraktivitas mencari pakan ternak di lereng Merapi.
Bahkan, masih banyak ternak milik warga yang belum diungsikan.
"Sehingga setiap pagi warga ini kembali naik ke Kalitengah Lor untuk mengurus ternaknya, termasuk mencari rumput pakan ternak di lereng Merapi. Namun, kami minta mereka yang naik ke atas, kalau bisa paling lambat jam 18.00 WIB sudah kembali ke barak pengungsian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020