Pemerintah Kota Jambi menunggu petunjuk dan instruksi dari Pemerintah Pusat terkait tahapan dan teknis pelaksanaan vaksin COVID-19 bagi warga di kota itu.
"Untuk teknis pemberian vaksin COVID-19, kita masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat, karena vaksin ini untuk seluruh masyarakat," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Selasa.
Selain itu, untuk satu orang dibutuhkan dua dosis. Sehingga membutuhkan vaksin dalam jumlah banyak jika akan melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap masyarakat.
Dijelaskan Syarif Fasha, dua vaksin tersebut di suntikan per dua minggu. Dan untuk penyuntikan vaksin pertama harus dilakukan secara serentak dalam satu hari.
Sehingga akan banyak persiapan dan tenaga medis yang dibutuhkan untuk melakukan vaksinasi COVID-19 tersebut.
"Vaksin COVID-19 ini adalah sebuah tantangan, maka dari itu mari kita dukung pemerintah untuk bisa mengadakan vaksin dan melaksanakan vaksinasi ini," kata Syarif Fasha.
Agar percepatan penanganan COVID-19 di Kota Jambi lebih efektif Pemerintah Kota Jambi akan melakukan uji swab atau uji usap COVID-19 secara mandiri. Saat ini Pemerintah Kota Jambi tengah bersiap melakukan uji usap tersebut yang akan dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Jambi.
Pengadaan alat tes Polymerace Chain Reaction (PCR) dilakukan melalui dana CSR perusahaan di Kota Jambi. Pemerintah Kota Jambi juga mendapat bantuan dari Temasek Foundation Singapura berupa pereaksi kimia atau reagent untuk pelaksanaan uji usap tersebut, serta bantuan oksigen konsetrator.
"Bantuan reagent dari Temasek Foundation tersebut cukup untuk melakukan uji usap COVID-19 sebanyak 5.000 sampel," kata Syarif Fasha.
Sementara itu, data Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jambi per tanggal 16 November 2020 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Jambi berjumlah 573 orang. Dengan rincian, 365 orang sudah dinyatakan sembuh , 201 orang masih menjalani perawatan dan tujuh orang meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020
"Untuk teknis pemberian vaksin COVID-19, kita masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat, karena vaksin ini untuk seluruh masyarakat," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Selasa.
Selain itu, untuk satu orang dibutuhkan dua dosis. Sehingga membutuhkan vaksin dalam jumlah banyak jika akan melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap masyarakat.
Dijelaskan Syarif Fasha, dua vaksin tersebut di suntikan per dua minggu. Dan untuk penyuntikan vaksin pertama harus dilakukan secara serentak dalam satu hari.
Sehingga akan banyak persiapan dan tenaga medis yang dibutuhkan untuk melakukan vaksinasi COVID-19 tersebut.
"Vaksin COVID-19 ini adalah sebuah tantangan, maka dari itu mari kita dukung pemerintah untuk bisa mengadakan vaksin dan melaksanakan vaksinasi ini," kata Syarif Fasha.
Agar percepatan penanganan COVID-19 di Kota Jambi lebih efektif Pemerintah Kota Jambi akan melakukan uji swab atau uji usap COVID-19 secara mandiri. Saat ini Pemerintah Kota Jambi tengah bersiap melakukan uji usap tersebut yang akan dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Jambi.
Pengadaan alat tes Polymerace Chain Reaction (PCR) dilakukan melalui dana CSR perusahaan di Kota Jambi. Pemerintah Kota Jambi juga mendapat bantuan dari Temasek Foundation Singapura berupa pereaksi kimia atau reagent untuk pelaksanaan uji usap tersebut, serta bantuan oksigen konsetrator.
"Bantuan reagent dari Temasek Foundation tersebut cukup untuk melakukan uji usap COVID-19 sebanyak 5.000 sampel," kata Syarif Fasha.
Sementara itu, data Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jambi per tanggal 16 November 2020 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Jambi berjumlah 573 orang. Dengan rincian, 365 orang sudah dinyatakan sembuh , 201 orang masih menjalani perawatan dan tujuh orang meninggal dunia.
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2020