Pemerintah Kota Jambi mengoptimalkan Program Keluarga Bencana (KB) untuk menekan laju pertumbuhan penduduk agar perkembangan perekonomian di daerah itu tidak terhambat.

"Angka pertumbuhan penduduk Kota Jambi di bawah rata rata nasional, tahun 2019 sebesar 1,1 persen di bawah rata-rata nasional sebesar 2,3 persen, dan untuk tahun 2020 kita masih menunggu data dari BPS," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Jambi Irawati Sukandar di Jambi, Selasa.

Dia menjelaskan persentase laju pertumbuhan penduduk Kota Jambi tersebut menunjukkan pertumbuhan penduduk dapat dikontrol dengan baik.

Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah untuk menekan angka laju pertumbuhan penduduk tersebut, salah satu yang dioptimalkan dengan menggerakkan sistem KB.

Pemerintah Kota Jambi telah mencanangkan 12 Kampung KB yang tersebar di 11 kecamatan di daerah itu. Kampung KB tersebut mendukung keberhasilan pelaksanaan Program KB di daerah itu.

Meski penyuluhan KB di Kota Jambi pada 2020 terkendala pandemi COVID-19, Irawati optimistis laju pertumbuhan penduduk di daerah setempat masih berada di bawah rata-rata nasional.

Irawati berharap, dengan Program Bangga Kencana yang telah dicanangkan pemerintah pusat, laju pertumbuhan pendudukan di Kota Jambi dapat semakin ditekan.

"Program Bangga Kencana tersebut bertujuan untuk mengarahkan agar keluarga mempunyai rencana berkeluarga, punya anak, pendidikan, dan sebagainya sehingga akan terbentuk keluarga berkualitas," kata dia.

Dia menjelaskan pertumbuhan penduduk yang tinggi jika tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas ekonomi akan menurunkan kesejahteraan suatu daerah.

Jika penduduk semakin padat, katanya, angka pengangguran akan semakin meningkat jika tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang dibuka, sehingga akan memicu timbulnya kriminalitas dan kondisi sosial semakin memburuk.

Ia menyebut faktor-faktor yang memengaruhi laju pertumbuhan penduduk, seperti angka kematian, angka kelahiran, dan migrasi.

Di Kota Jambi, katanya, faktor-faktor tersebut ada namun persentasenya tidak terlalu tinggi.
 

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021