Sastra lisan "Ampek Ganjie Limo Gonop" dari Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin, kembali akan dikaji vitalisasi sastranya.

Tujuannya untuk meneliti status daya hidup (vitalitas) sastra lisan daerah di suatu wilayah tutur.

Hal tersebut dikatakan Wabup Merangin H Mashuri usai menerima kunjungan rombongan Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra di ruang kerjanya, Jumat (28/5).

"Jadi tim ini nanti akan mengkaji lebih dalam terhadap sastra lisan ‘Ampek Ganjie Limo Gonop’. Mudah-mudahan kajian yang dilakukan nanti akan membawa manfaat bagi kita semua," kata Wabup Mashuri.

Kajian sastra lisan ‘Ampek Ganjie Limo Gonop’ itu jelas wabup, akan dilakukan oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

E Aminudin Aziz Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengatakan, status daya hidup sastra lisan daerah dikategorikan ke dalam beberapa status.

"Pertama ada, status aman, kedua rentan, ketiga mengalami kemunduran, keempat terancam punah, kelima kritis dan keenam punah. Kita belum tahu ‘Ampek Ganjie Limo Gonop’ masuk status mana, makanya kita kaji lebih dahulu," terang E Aminudin.

Kegiatan pengkajian tersebut jelas dia  akan dilaksanakan pada 27 Mei sampai 02 Juni 2021, melakukan observasi, wawancara mendalam, serta pembagian kuesioner kepada para penutur sastra lisan tersebut dan masyarakat setempat.

"Untuk itu, kami memohon dukungan dan bantuan Bapak Wabup dalam pelaksanaan kegiatan ini, sehingga bisa berlangsung lancar sesuai dengan yang ditargetkan," kata  E Aminudin.

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021